Sunday, April 17, 2016

Indahnya Jika Semua Istri Mempunyai Sifat Seperti Ini


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=3061052878793114523;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=3;src=link

Setidaknya ada 3 wanita yang paling dekat dalam kehidupan pribadi seorang lelaki, mereka adalah ibu, istri dan anak wanitanya. Dan dari ketiga subyek tersebut, ibu dan istri adalah yang paling sering menimbulkan topik headline dalam sebuah kehidupan berkeluarga.

- Bagaimana sikap kita, sebagai lelaki dalam memperlakukan keduanya menurut syariat yang benar dimataNYA?

Berikut ada curhatan inspiratif dari seorang istri ke ibu mertuanya. Dan memang begitulah sikap dan perilaku seharusnya yang harus dijaga.

Curhat Inspiratif :

Aku Milik Suamiku Dan Suamiku Milik Ibunya

Seburuk apapun mertua, aku selalu ingat bahwa dia, adalah wanita yang mengandung suamiku dalam kepayahan selama 9 bulan. Dia adalah wanita yang air susunya menjadi makanan pertama bagi suamiku. Dia  ialah wanita yang mendidik dan membesarkan suamiku, yang mengajarkan kepada suamiku akhlaq sehingga aku nyaman di sisi suamiku saat ini.

Aku, tidak pernah keluar uang sepeserpun untuk nyekolahin suamiku, hingga ia dapat ijazah, yang sekarang ijazah itu ia gunakan untuk mencari nafkah, untuk menafkahi aku. Aku, tidak sedikitpun mendidik suamiku hingga kini ia jadi pria yang penuh tanggung jawab, dan aku merasakan bahagia menjadi istrinya.

Setelah pengorbanannya yang bertubi tubi, anak laki-lakinya menikah denganku, dia bagi kasih sayang anaknya denganku. Cemburu...?? Pasti dia cemburu. Aku wanita asing, yang kini selalu disayang-sayang oleh anak laki lakinya.

Harta anak laki lakinya tercurah untuk kunikmati, padahal ia yang melahirkan, membesarkan dan mendidik. Aku memahami cemburu itu, walau aku pun merasakan cemburu ketika suamiku lebih memihak mertuaku. Aku bukan malaikat yang tidak pernah jengkel dengan mertuaku, dan mertuaku pun bukan malaikat yang selalu kubela.

Adakalanya aku marah, cemburu dan sakit hati. Namun aku ingat semua jasanya pada suamiku, jasa yang sampai akhir hayatpun aku tidak akan mampu membayarnya. Pada ujung tangisku, terngiang nasehat ibundaku tercinta, "Nak, dukunglah suamimu untuk berbakti pada ibunya. Jangan suruh ia memilih antara kau dan ibunya. Karena, kelak kau akan merasakan bagaimana sakitnya diperlakukan seperti itu oleh anak laki lakimu. Apa yang kau lakukan pada mertuamu, akan dilakukan pula oleh menantumu. Segala sesuatu pasti ada timbal baliknya".

Dan tangisku makin deras.

Oh suamiku, bahagiakanlah orang tuamu semampumu. Semoga kelak anak-anak kita pun membahagiakan kita, sebagai balasan baktimu pada orang tuamu. Mumpung mereka masih hidup, belum tentu pula mereka masih bisa ngerepoti kita. Ridho Ilaahi karena ridhonya dan murka Ilaahi karena murkanya.....jangan kau patuh kepada yang lain sebelum kau bisa patuh pada ibumu......jangan menjadi anak durhaka.

Syurga istri ada di balik ridho suaminya dan syurga suamimu karena ridho ibunya.

Semoga bermanfaat


Sumber : Rektor ITS, Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES.PhD

No comments:

Post a Comment