Tuesday, April 26, 2016

Ibadah 500 Tahun Dan Rahmat Allah SWT

Hasil gambar untuk shalat

Hikayat – Ibadah 500 Tahun, Hanya Sebanding dengan Satu Kenikmatan
Dari Jabir bin Abdullah Rhadiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju kami, lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku Malaikat Jibril keluar dariku dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga mengenang di bawah kaki gunung.

Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun ke bawah mengambil air wudhu’ sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah Subhaanahu wata’ala jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud saja. Demikianlah kami dapati, jika kami lewat di hadapannya ketika kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.

Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia dihadapkan di depan Allah Subhaanahu wata’ala, lalu Allah berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.’ 

Hamba itu membantah, ‘Ya Rabbi, aku masuk Surga karena perbuatanku.’

Allah Subhaanahu wata’ala berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu.’ 

Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke surga karena amalku.’

Kemudian Allah Subhaanahu wata’alamemerintah para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’
Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya lebih berat dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain. Allah Subhaanahu wata’alaberfirman, ‘Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke Neraka!’

Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Rabbi, benar aku masuk Surga hanya karena rahmatMu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.’

Allah Subhaanhu wata’ala berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’
Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah Subhaanhu wata’ala, Allah Subhaanahu wata’ala bertanya kepadanya, ‘Wahai hambaKu, Siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?’

Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku.’

Allah bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatku?’

Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmatMu.’

Allah bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu mohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaanmu!?’

Hamba itu menjawab, ‘Engkau ya Rabbi.’
Allah Subhaanahu wata’ala berfirman, ‘Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukanmu ke dalam Surga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu.’ Kemudian Allah Subhaanahu wata’ala memasukkannya ke dalam Surga.”

JIbril ‘Alaihissalam melanjutkan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat AllahSubhaanahu wata’ala.”


"Semoga bermanfaat dan kita bisa lebih bersyukur lagi atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita"

Monday, April 25, 2016

Allah Sekarang Sedang Ngapain

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=7670897171506136180;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link


*Jawaban Jenius Dari Sang Ulama Besar*
(ALLAH Sekarang Sedang Ngapain)

suatu ketika pernah terjadi ada seseorang yang mengajukan suatu pertanyaan yang cukup aneh kepada Al Imam Al Muhaddist As-Sayyid Muhammad bin Alawy bin Abbas Al-Maliki Al-Idrisi Al-Hasani ulama besar Mekkah itu.

Sebuah pertanyaan aneh, bukan bermaksud dan bertujuan untuk mengolok, menyudutkan, ataupun menghina.

Al Imam Al Muhaddist As-Sayyid Muhammad Al-Maliki tahu orang ini tidak suka shalawatan, Maulidan, maupun pengajian.

Pertanyaannya adalah, "Allah sekarang sedang ngapain?"

Maka dijawab oleh Abuya Sayyid Muhammad dengan penuh keilmuan dan penuh hikmah.

"Tahu sekarang Allah lagi ngapain? Allah sekarang lagi bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Dalilnya adalah surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya senantiasa bershalawat untuk Nabi (Saw.). Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Yushalluna di sini masuk ke dalam fi'il mudhari' atau present tense di dalam bahasa Inggris, yang mengandung arti senantiasa (sedang dan seterusnya) bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.

Al-Imam Al Quthb Al Habib Thahir bin Husain al-Haddad bershalawat atas Nabi Muhammad Saw. setiap harinya 25.000 kali.

Sebuah jawaban singkat, jelas dan punya hujjah kuat. Subhanallah....

Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad wa alaa alihi washohbihi wasallim.

"Semoga bermanfaat untuk umat, khususnya bagi para pembaca blog ini"

Sunday, April 24, 2016

Allah SWT Menukar Arak Dengan Madu Lantaran Taubat


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=2451896110038974133

Saat Umar bin Khaththab RA tengah berjalan-jalan di Madinah al-Munawwarah, tiba-tiba berpapasan dengan seorang pemuda tanggung yang gerak-geriknya mencurigakan. Menyadari pria yang ada di hadapannya Umar bin Khaththab RA, pemuda tanggung tersebut tampak benar-benar kaget. Dia tak dapat menyembunyikan rasa takutnya. Secepat kilat dia berupaya menyembunyikan kendi yang dibawanya ke dalam jubah tebalnya. Namun, ternyata Umar bin Khaththab RA melihat gelagat itu dengan mata kepalanya.

Muncullah kecurigaan Umar bin Khaththab RA, “Hey! Apa sebenarnya yang kau bawa itu?”, katanya. Karena takut dimarahi oleh Umar bin Khaththab RA yang terkenal sangat tegas itu, pemuda tanggung itu pun menjawab sekenanya, “Yang saya bawa ini madu, Tuan”.

Padahal, sebenarnya kendi itu berisi khamr (arak) sisa minumnya beberapa waktu sebelumnya. Hanya saja dia telah membulatkan tekadnya untuk berhenti mengonsumsi arak. Dia benar-benar kapok dan ingin segera meninggalkan tindakan bodohnya itu!

Dia memastikan bahwa dia hendak bertobat. Dalam hatinya, dia memohon kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh agar Umar bin Khaththab RA tidak sampai memeriksa isi kendi yang dibawanya.

Awalnya seolah-olah doa pemuda tanggung tersebut diabaikan oleh Allah SWT karena Umar bin Khaththab RA tetap ingin membuktikannya sendiri. “Boleh saya lihat?”, kata Umar bin Khaththab RA sambil mendekat.

Sebelum mengabulkan permintaan Umar bin Khaththab RA, pemuda tanggung tersebut benar-benar menyerahkan diri kepada Allah SWT bahwa dia tidak akan main-main lagi dengan arak. “Ya Rabb! Ampunilah hamba-Mu ini”, katanya. Dia memohon ampun kepada yang Maha Pengampun dan yang Maha Menerima Tobat.







BACA JUGA :


Di benaknya terbayang beberapa siksaan/adzab yang akan ditimpakan kepada mereka yang mengonsumsi arak. Pertama, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan janji-Nya kepada peminum minuman yang memabukkan, yakni Dia akan memberi kepadanya minuman dari Thiinatu al-Khabaal.

Sahabat bertanya: “Ya Rasulallah apa yang dimaksud Thiinatu al-Khabaal itu?” Beliau menjawab: “Yaitu keringat dan darah penghuni Neraka” (HR Muslim dan Nasa’i).

Kedua, “Ada tiga golongan (manusia) yang shalatnya tidak akan diterima serta kebaikannya tidak akan diangkat ke langit yaitu budak yang lari dari tuannya hingga dia kembali dan meminta maaf kepadanya; isteri yang membuat suaminya marah kepadanya (karena menolak disetubuhi olehnya) hingga dia ridha kepadanya; dan peminum arak hingga dia insaf” (HR Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban, Baihaqi, dan Thabrani).

Ketiga, “Orang yang minum arak tidak sampai mabuk, maka Allah akan menjauh darinya selama 40 malam, dan orang yang minum arak sampai mabuk, maka Allah tidak akan menerima tebusannya selama 40 malam. Dan jika mati dalam keadaan demikian, maka dia mati dalam keadaan seperti matinya penyembah berhala dan Allah berhak memberi minum berupa keringat dan darah penghuni Neraka kepadanya” (HR Hakim).

Keempat, “Barangsiapa meminum arak di dunia, maka Allah akan mengharamkannya kelak di akhirat” (HR Bukhari dan Muslim).

Kelima, “Barangsiapa meminum arak di dunia dan dia mati sedangkan dia belum bertobat, maka di akhirat dia tidak berhak meminumnya” (HR Muslim). Dan yang tak kalah pentingnya di benaknya terbayang pula, apa gerangan yang hendak dilakukan Umar bin Khaththab RA terhadapnya manakala beliau mengetahui isi kendi itu berupa arak?

Si … Silakan, Tuan”, kata pemuda tanggung itu dengan berat hati. Umar bin Khaththab RA menerima kendi itu dengan kedua tangannya. Perlahan-lahan, dibukanya tutupnya. Lalu, dibauinya berkali-kali. Kemudian, dilihatnya dengan seksama.

Ternyata, kendi itu benar-benar berisi madu! “Engkau benar!”, kata Umar bin Khaththab RA.  

Subhaanallaah. Allah lah yang telah menukar arak dengan madu lantaran pemuda tanggung itu telah bertobat.

"Semoga kisah diatas bisa bermanfaat dan kita bisa mengambil hikmahnya dalam kehidupan nyata kita"

Saturday, April 23, 2016

Karomah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=4063408449037436915;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link


MANAQIB SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI.

Ada 3 orang Pendeta Nasrani mengejek dan menghina Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Mereka membandingkan mukjizat Nabi Allah Isa AS dengan Baginda Rasulullah SAW, di depan Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Mendengar Kekasih Allah dihina dan dilecehkan seperti itu, dengan semangat Mahabbah Rasul, Syekh Abdul Qodir Al Jailani berkata kepada 3 Pendeta Nasrani tersebut, 

"Amat sangat tidaklah pantas, kalian membanding-bandingkan bahkan melecehkan dan menghina Nabiku, Kekasihku, Manusia Yang Paling Mulia dan Dimuliakan Allah Ta'ala, sebagai Kekasih-Nya Allah Ta'ala, Yang hanya namanya sajayang bisa bersanding dengan Nama-Nya Yang Agung. Baiklah, begini saja. Tidak perlu kalian menyinggung atau melecehkan Bagindaku, Junjunganku, Kekasihku Yang Paling Dimuliakan Allah Ta'ala itu, cukuplah kalian saat ini berhadapan denganku saja. Atas izin Allah Jalla Jallalu, aku juga mampu menghidupkan orang mati! Bawalah aku ke pemakaman kuno, jangan yang baru, jangan yang berusia ratusan tahun, jika perlu yang usianya ribuan tahun sekalian! Dan jangan hanya 1 orang, tapi jika perlu makam 3 orang mati sekaligus! Dan jangan yang sekiranya aku sudah ketahui, jika perlu yang benar-benar asing atau tidak diketahui oleh banyak orang!"

Saat itu di Basrah, Iraq, memang pusat sejarah peradaban manusia. Banyak terdapat makam kuno di daerah itu. Kemudian dibawalah Syekh Abdul Qodir Al Jailani oleh ketigaPendeta Nasrani tersebut ke sebuah makam kuno, yang usianya diperkirakan sudah ribuan tahun, bahkan nisannya pun sudah tidak dapat diidentifikasi lagi oleh kasat mata orang awam.Setelah tiba di lokasi kompleks pemakaman kuno tersebut, Syekh Abdul Qodir Al Jailani memerintahkan kepada ketiga Pendeta Nasrani tersebut untuk memilih, 3 makam yang berbeda sekaligus.

Kemudian, mereka memilih 3 makam yang jaraknya sejajar saling berdampingan. Kemudian tanpa basa-basi lagi, tanpa ritual selayaknya seorang dukun, Syekh Abdul Qodir Al Jailani hanya menunjuk setiap makam yang telah mereka pilih, sebanyak 3 makam, secara berurutan, sambil berkata, "Bangunlah!"Dan kemudian, SUBHANALLAH !!Atas izin Allah, maka wujudlah 3 orang hidup segar bugar berdiri di atas makamnya masing-masing, dengan jenis kelamin 1 orang wanita dan 2 orang pria.

Melihat kejadian yang aneh tapi nyata, yang tidak dapat diterima oleh akal dan nalar tersebut, ketiga Pendeta Nasrani itu mendadak pucat pasi lemas seraya tidak berdaya kekuatan. Yang tadinya mereka angkuh membusungkan dada, dan bersuara tinggi, saat itu berubah drastis.Kemudian, Syekh Abdul Qodir Al Jailani berkata kepada ketiga Pendeta Nasrani tersebut, 

"Apalagi yang kalian ingin ketahui? Apakah kalian ingin mengetahui Nama dan Asal Usul serta riwayat hidup ketiga orang mati ini? Tentu kalian tidak tahu kan?? Baiklah, aku akan menjelaskannya kepada kalian, Nama, Usia dan Pekerjaannya mereka masing-masing. Si wanita ini (sambil menunjuknya), bernama fulanah binti fulan, wafat pada usia sekian tahun, pekerjaannya adalah sebagai seorang biduan (penyanyi). Kemudian orang laki-laki yang kedua ini (sambil menunjuknya), namanya fulan bin fulan, wafat pada usia sekian tahun, pekerjaannya adalah seorang pedagang. Dan laki-laki yang ini (sambil menunjuknya), namanya fulan bin fulan, wafat pada usia sekian tahun, pekerjaannya adalah seorang pejabat hakim. Jika kalian tidak percaya dengan penjelasanku dan masih penasaran, silahkan kalian tanyalah sendiri kepada mereka ini."

Entah kenapa, ketiga Pendeta Nasrani itu tiba-tiba saja lidahnya kaku seperti bertulang, speechless, tidak mampu mengungkapkan sepatah katapun dari mulutnya.Tanpa basa-basi lagi, Syekh Abdul Qodir Al Jailani memerintahkan kepada 3 orang yang baru dibangkitkan dari kubur ini, untuk menceritakan riwayat hidupnya masing-masing secara bergantian. Dan tidak ada satu katapun dari penjelasan awal Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang salah atau meleset! Bahkan si wanita yang baru dibangkitkan dari kubur tadi, mampu menyanyi dengan merdu, selayaknya seorang biduan, tentu dengan bahasa kuno, bahasa yang memang digunakan oleh mereka, semasa hidupnya. 

SUBHANALLAH !!Kemudian, setelah serangkaian pembuktian tersebut, Syekh Abdul Qodir Al Jailani bertanya kepada ketiga Pendeta Nasrani tadi, "Bagaimana, apakah kalian masih belum puas? Apa ada lagi hal-hal yang masih kalian sangsikan terhadap Kekuasaan dan Kebesaran Illahi Robbi Tuhanku dan berkat wasilah kepada Junjunganku Bagindaku Rasulullah Muhammad SAW?"

Kemudian ketiga Pendeta itu bersimpuh di kaki Syekh Abdul Qodir Al Jailani, mohon ampunan atas keangkuhan mereka dan berkata, "Yaa Tuan Syeikh, ampunilah kami atas kelancangan dan keangkuhan kami. Detik ini kami telah menyaksikan Kebesaran dan Keagungan Tuhan Tuan. Tidak masuk ke dalam akal dan pikiran kami, jika Tuan saja dapat melakukan hal ini semua, tentu Baginda Tuan Rasulullah Muhammad SAW, mampu melakukan yang lebih daripada hal semacam ini. Sekali lagi ampunilah kami wahai Tuan Yang Mulia.

"Berkatalah Syeikh Abdul Qodir Al Jailani, "Aku tidak berdaya apa-apa, tanpa daya dan kekuatan Allah Jalla Jallalu dan tentunya berkat wasilah Baginda Rasulullah SAW."Kemudian ketiga Pendeta Nasrani tersebut, tanpa pikir panjang lagi, mengikrarkan diri, BERSYAHADAT menyatakan diri sebagai mu'alaf memeluk ISLAM dihadapan Tuan Syeikh Abdul Qodir Al Jailani.SUBHANALLAH !!

"Semoga kisah diatas bisa menjadi pelajaran untuk kita semua dan dapat menambah rasa cinta kita kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW"

Friday, April 22, 2016

Perempuan

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=9010145586429520950;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link
 

Perempuan Itu (Sangat) Spesial.

Kali ini, ingin saya tulis catatan tentang mahluk indah dan spesial yang menjadi bidadari, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Mahluk itu tidak lain adalah “Perempuan”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
“Perempuan mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ummu Salamah)
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang Perempuan selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada Perempuan yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban dari Abdurrahman bin ‘Auf)

 • Tahukah engkau ....
 Bahwa yang pertama kali tinggal di Masjidil Haram adalah :
 ~~~~~~~~~~
 ' P E R E M P U A N '
 ~~~~~~~~~~
 Itulah ibunda kita 'Siti Hajar'
 istri Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam .....
 .
 • Tahukah engkau ....
 Bahwa yang pertama kali beriman kepada Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam adalah
 ~~~~~~~~~~
 ' P E R E M P U A N '
 ~~~~~~~~~~
 Itulah istri beliau 'Siti Khodijah' Rodhiyallohu 'Anha ....
 .
 • Tahukah engkau ....
 Bahwa darah yang pertama kali tumpah di jalan ALLOH Subhanahu wa Ta'ala adalah darah
 ~~~~~~~~~~
 ' P E R E M P U A N '
 ~~~~~~~~~~
 Itulah darah 'Syahidah Sumayyah' ibunya Ammar Bin Yasir .....
 .
 • Tahukah engkau .....
 Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan Al-Qur'an dan di dalamnya ada Surah bernama
 ~~~~~~~~~~
 'P E R E M P U A N'
 ~~~~~~~~~~
 (An-Nisaa')
 Itulah surah ke 4, dan surah terpanjang ke 4 dalam Al-Qur'an, ada 176 ayat setelah Al-Baqoroh 286 ayat ; Al-A’Raaf 206 ayat dan Ali Imran 200 ayat.
 Sementara Surah 'Ar-Rijaal' (Laki-Laki) tidak kita temukan didalam 114 Surah.
 .
 • Tahukah engkau......
 Nabi Saw bersabda :
 "aku berwasiat pada kalian agar bersikap baiklah terhadap
 ~~~~~~~~~~
 'P E R E M P U A N'
 ~~~~~~~~~~
 Itulah kalimat yang beliau ulang2 hingga 3 kali dalam khutbah perpisahan beliau (wada') sebelum beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam meninggalkan kita semua selamanya...
 .
 • Tahukah engkau .......
 Nabi Saw bersabda :
 "Siapa yang memiliki
 ~~~~~~~~~~~~
 3 Anak perempuan
 ~~~~~~~~~~~~
 kemudian mendidiknya dan berhasil baik dalam pendidikannya, maka itu akan menjadi pembebas baginya dari Api Neraka"

 Sahabat bertanya :
 "Bagaimana jika hanya 2 Anak perempuan saja wahai Rasulullah?"
 Jawab Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam :
 "2 Anak perempuan pun bisa"

 Kata Sahabat lagi :
 "Bagaimana bila hanya 1 Anak perempuan saja Baginda Rasul?"
 Jawab Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam :
 "1 Anak perempuan pun juga bisa"
 .
 • Tahukah engkau....
 bahwa Surga itu terletak dibawah kaki
 ~~~~~~~~~~
 Ibu (perempuan)
 ~~~~~~~~~~
 "Al-Jannatu Tahtaa aqdaamil Ummahaat :
 "Surga itu berada dibawah telapak kaki Ibu"
 .
 Adakah kemuliaan yang melebihi semua ini bagi PEREMPUAN ?!?!?!
 ~~~~~~~~~~~~~~~
 Katakanlah wahai para perempuan : "Alhamdulillahi 'Alaa Ni'matil Islam"
 (Habib Umar Bin Hafizh)
 .
 Jadi.....
 Jika engkau mengatakan bahwa Islam adalah agama yang tidak memuliakan perempuan ?
 Maka engkau mengambil sebuah kesimpulan yang 'Salah Besar'...
 .
 "Kecantikan seorang perempuan bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, bentuk tubuh yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.
 Kecantikan seorang perempuan harus dilihat dari mata hatinya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."
 .
 .
 "Sungguh betapa istimewanya Perempuan"
Terdapat banyak dalil yang menunjukkan keutamaan “ANAK PEREMPUAN”. Diantaranya,

- Pertama
Hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,
Suatu hari, ada seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku untuk meminta sesuatu. Namun aku tidak memiliki makanan apapun selain satu buah kurma. Akupun memberikan satu kurma itu ke sang ibu. Kemudian dia membagi dua kurma itu dan memberikannya kepada anak-anaknya, sementara dia tidak memakannya. Lalu dia keluar dan pergi.
Setelah itu, Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan kejadian itu kepada beliau. Lalu beliau bersabda,
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ البَنَاتِ بِشَيْءٍ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di neraka. (HR. Ahmad, Bukhori dan Turmudzi).

-Kedua
Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ» وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya. (Muslim).

-Ketiga 
Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَتْ لَهُ أُنْثَى فَلَمْ يَئِدْهَا، وَلَمْ يُهِنْهَا، وَلَمْ يُؤْثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهَا، – قَالَ: يَعْنِي الذُّكُورَ – أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ
Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak lebih mengunggulkan anak laki-laki dari pada anak perempuan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga. (HR. Abu Daud dan Ahmad)

-Keempat
Hadis dari Uqbah bin Amir rodhiyallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ، وَأَطْعَمَهُنَّ، وَسَقَاهُنَّ، وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Siapa yang memiliki 3 anak perempuan, lalu dia bersabar, memberinya makan, minum, dan pakaian dari hasil usahanya, maka semuanya akan menjadi tameng dari neraka pada hari kiamat.
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

-Kelima
Hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَالَ ابْنَتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ بَنَاتٍ، أَوْ أُخْتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَ أَخَوَاتٍ، حَتَّى يَبِنَّ أَوْ يَمُوتَ عَنْهُنَّ، كُنْتُ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ ” وَأَشَارَ بِأُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
”Siapa yang menafkahi dua atau tiga anak perempuan atau saudara perempuan, hingga mereka menikah atau sampai dia mati, maka aku dan dia seperti dua jari ini.” Beliau berisyarat dengan dua jari: telunjuk dan jari tengah.(HR. Ahmad).

Satu lagi, hanya PEREMPUAN yang mempunyai anggota tubuh (organ) dengan nama yang sama dengan Nama Asmaul Husna yaitu “R A H I M”


"Semoga artikel yang singkat ini bisa bermanfaat untuk kita semua khususnya para pengunjung blog saya, semoga kita bisa sama-sama mengambil hikmahnya"

Thursday, April 21, 2016

Bidadari Syurga

Hasil gambar untuk bidadari

Bidadari Syurga; "Ini adalah kisah seorang wali Allah سبحانه وتعالى yang terkenal dengan kesolehan, keilmuan dan kewarakkannya yang bernama Al-Imam Malik bin Dinar. Pada suatu hari, Imam Malik melalui di kawasan pasar, lalu dia melihat seorang hamba wanita. Hamba wanita ini sangat cantik yang bertaraf high class, menjadi kesayangan tuannya karena kecantikkannya."

"Kemana saja hamba wanita ini pergi, ada bodyguard yang di antar oleh tuannya untuk mengiringinya. Tiba-tiba, Imam Malik bin Dinar berkata; "Wahai wanita, aku ingin membeli engkau." Wanita cantik itu berkata; "Lelaki macam kamu ini ingin membeli aku?"

"Lihatlah keadaan kamu sendiri yang compang camping itu." Katanya sambil ketawa."
"Wanita itu berkata lagi; "Lihat bodyguard semua, lelaki ini ingin membeli aku." Semua mereka pun tertawa. Maka Imam Malik bin Dinar menegaskan lagi; "Wahai wanita, aku benar-benar ingin membeli engkau." Lalu, hamba wanita itu pun menyuruh bodyguardnya mengambil Imam Malik bin Dinar untuk di bawa berjumpa tuannya."

"Sesampainya di mahligai tuannya, hamba wanita itu masuk ke bilik tuannya, lalu berkata; "Tuan, Tuan, coba keluar, hari ini ada suatu perkara yang lucu sekali. Ketika di pasar tadi, ada seorang lelaki tua yang compang-camping. Orang tua itu ingin membeli aku, berapa banyak yang dia boleh bayar untuk membeli aku? Sambil tertawa."

"Maka tuan itu pun keluar dari biliknya. Malik bin Dinar telah berada di mahligainya menunggu tuan itu. Kata Imam Malik bin Dinar; "Aku ingin membeli hamba perempuan engkau itu."Tuan hamba kepada wanita itu bertanya; "Adakah kamu mampu untuk membayar harganya?"

"Dengan yakin Imam Malik berkata; "Aku akan membayar harganya." Tuan itu bertanya lagi; "Berapa banyak kamu akan bayar?" Imam Malik menjawab; "Aku akan membayar dengan dua biji kurma ini untuk harga hamba perempuan itu."

"Tuan itu terkejut. Semua orang yang mendengar terus ketawa. Kata tuan tersebut; "Hamba yang secantik ini, kamu ingin membelinya dengan dua biji kurma yang telah di ambil isinya? Betulkah kamu ini? Apa alasan kamu ingin membeli dengan harga yang seperti itu?" Tanya tuan itu."

"Dengan bersahaja Imam Malik bin Dinar berkata; "Tuan dengarlah baik baik. Di sisi aku ada seorang wanita juga. Yang mana ia diciptakan daripada sari pati kasturi, sari pati kapur putih dan beberapa lagi dan juga za'faran dan nur wajahnya adalah nur dari Allah سبحانه وتعالى."

"Jika dia terzahir di tempat yang gelap, maka tempat gelap itu akan menjadi terang dengan cahayanya, apabila ia terzahir di depan matahari. Maka cahaya matahari akan menjadi malap kerana cahaya perempuan ini lebih terang lagi. Jika satu selendangnya jatuh ke atas bumi ini, maka seluruh bumi ini akan menjadi harum kerna selendangnya."

"Jika satu air liurnya jatuh ke dalam lautan, maka seluruh lautan akan menjadi manis, jika suaranya terdengar oleh seorang mayat, maka sudah pasti mayat pun akan hidup kembali, akan menyahut seruan bidadari tersebut. Allah سبحانه وتعالى berfirman; "Kami ciptakan perempuan ini dengan serta merta, yang sama umur dengan kamu, yang penuh kecintaan, kasih sayang terhadap kamu, tidak mempunyai kotoran pada badannya, tidak ada haid dan nifas, tidak akan memberontak pada kamu."

"Percintaan antara bidadari dan manusia. Oleh itu, wahai tuan, beritahu kepadaku. Manakah yang lebih baik? Perempuan yang berada di sisi kamu atau yang berada di sisi aku?" "Sudah tentu perempuan yang berada di sisi kamu." Tuan itu menjawab. "Adakah kamu ingin memilikinya?" Imam Malik bertanya; "Sudah tentu aku ingin memilikinya, berapakah harganya?" Tuan itu bertanya."

"Imam malik menjawab; "Harganya adalah kamu beriman kepada Allah سبحانه وتعالى, kamu taat pada perintah-Nya, kamu tinggalkan larangan-Nya, sentiasa hidup dalam taubat pada-Nya, malam bangun tahajud pada Allah سبحانه وتعالى, segala amalan soleh itu akan menjadi mahar bagi kamu untuk memiliki bidadari-bidadari itu semua. Jika orang-orang soleh yang dicalonkan menjadi suami mereka di syurga nanti, ketika lelaki itu di dunianya, isterinya mendurhakainya."
"Maka bidadari Syurga tersebut akan berkata; "Wahai isteri kepada suamiku, berhati-hati dengan suami aku. Dia akan bersama-sama aku selama-lamanya di dalam syurga Allah سبحانه وتعالى kelak."

Isteri kepada lelaki diatas dunia ini, belum tentu bersama suaminya di syurga. Mungkin berlaku penceraian dan sebagainya. Akan tetapi suami yang soleh sudah pasti akan ke syurga dan bersama-sama dengan bidadarinya."
"Jika perempuan-perempuan diatas dunia ini. Mereka dapat melawan hawa nafsunya. Bermujahadah, taat perintah Allah dan Rasul-Nya, taat pada suaminya, dapat menjaga puasanya, menjaga kehormatannya, menjaga solatnya, menjaga tanggungjawab sebagai ibu, tanggungjawab sebagai isteri. Maka di akhirat nanti, dia akan menjadi penghulu bagi bidadari-biadari dan kecantikkannya lebih hebat daripada seluruh bidadari syurga nanti."
"Penolakan dari Tuhanmu, terasa pedih bagimu. Hanya kerana engkau tidak mengerti, rahmat-Nya, di sebalik penolakan itu.

Ibn Athoillah As-Sakandari

Tuesday, April 19, 2016

Sang Pemabuk Dan Pezina Itu Ternyata Waliyullah


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=8931874487611901665;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link

Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya. Sultan berkata kepada kepala pengawal: "Mari kita keluar sejenak".

Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan di malam hari dengan cara menyamar. Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun mempedulikannya. Sultan pun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah Sultan.

Mereka bertanya: "Apa yang kau inginkan?.
Sultan menjawab: "Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satu pun di antara kalian yang mau mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Di mana keluarganya?"
Mereka berkata: "Orang ini Zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzinah".
Sultan menimpali: "Tapi . . bukankah ia termasuk umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam? Ayo angkat jenazahnya, kita bawa ke rumahnya". Mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya.

Melihat suaminya meninggal, sang istripun pun menangis. Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya. Dalam tangisnya sang istri berucap kpd jenazah suaminya: "Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah.. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh". Mendengar ucapan itu Sultan Murad kaget.. Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah sementara orang-orang membicarakan tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya". Sang istri menjawab: "Sudah kuduga pasti akan begini..."
"Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras, dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman-minuman itu di bawa ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam toilet, sambil berkata: "Aku telah meringankan dosa kaum muslimin".

"Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata: "Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi".
"Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: "Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam".
" Orang-orangpun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir."

Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: "Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu". Ia hanya tertawa, dan berkata: "Jangan takut, bila aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, para Ulama dan para Auliya".
Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata: "Benar! Demi Allah, akulah Sultan Murad, dan besok pagi kita akan memandikannya, mensholatkannya dan menguburkannya".

Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh dan seluruh masyarakat.

(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV)

Sunday, April 17, 2016

Karomah KH.Muhammad Zaini Abdul Ghani Sekumpul Martapura



Tentara Jepang Tidak Melihat Adanya Mobil

Sekitar dua minggu setelah kelahiran putra pertama, sang bayi mungil yang diberi nama Ahmad Qusyairi, Abdul Ghani berkeinginan memboyong kembali keluarganya dari desa Tunggul Irang Seberang ke kampung asalnya yaitu Keraton. Keraton yang telah ditinggalkan berbulan-bulan, menyiratkan kerinduan Abdul Ghani terhadap kampung kelahirannya ini. Kampung yang sesungguhnya sangat damai dan tenang, namun kedatangan tentara kolonial Dai Nippon atau tentara Jepanglah yang membuat Abdul Ghani sekeluarga harus meninggalkan Keraton dan mengungsi dirumah Abdullah, famili istrinya Masliyah.

Malam itu terasa amat mencekam, informasi yang Sampai ketelinga keluarga Abdul Ghani menyatakan bahwa di kota Martapura malam itu tentara Jepang menjaga ketat seluruh ruas jalan. Lebih dari itu mereka juga memberlakukan jam malam, dan mengultimatum warga agar jangan keluar rumah dan berjalan di malam hari. Siapapun yang mencoba untuk berjalan dijalan umum akan di tembak ditempat, kata ultimatum itu lebih lanjut.

Namun tekad dan niat yang bulat dari Abdul Ghani, seakan membuyarkan semua itu. Apalagi untuk menuju Kampung keraton, ia sekeluarga menggunakan mobil butut atau mobil jamban milik seseorang, yang dikemudikan oleh Habib Hasan, seorang Sayyid yang masih tinggal di desa Tunggul Irang itu. Meski masih diliputi rasa khawatir dan was was, namun diiringi sebuah do’a dan permohonan kepada Allah SWT, Abdul Ghani sekeluarga meninggalkan kampung Tunggul Irang.

Sampai di kota Martapura, nampak barikade dan penjagaan tentara Jepang, memang terlihat sangat kuat. Disana sini nampak dijaga ketat. Tentara bermata sipit itu kelihatan sangat siaga memantau keadaan, sehingga segala akses jalan seakan tidak bisa ditembus. Dijalan tidak seorang pun penduduk Martapura yang berani melanggar ultimatum tentara Dai Nippon. Karena siapapun tahu, bahwa tentara Jepang tidak main-main.

Sementara itu, mobil yang ditumpangi keluarga Abdul Ghani pun terus meluncur, tanpa memperdulikan penjagaan ketat itu. Semua memasang wajah tegang dan ada rasa khawatir, jika sampai mobil ini distop mereka. Namun keajaiban terjadi, barisan tentara Jepang itu sama sekali tidak perduli dengan mobil yang lewat, bahkan seakan akan tidak melihat ada mobil yang lewat. Brikade tentara bermata sipit itupun bisa dilewati tanpa insiden. Dan Abdul Ghani pun bisa bernafas lega hingga sampai ketempat tinggalnya di Kampung Keraton.

Di Didik Secara Rohani Oleh Para Ulama Besar

Sebagai anak yang dididik dengan didikan agama yang ketat, akhlak yang mulia, hati yang begitu bersih, jiwa yang penuh dengan Tauhid dan Ma’rifat kepada Allah, maka tidak aneh jika Zaini Muda disayangi bukan saja oleh orang tua dan keluarganya, guru gurunya, bahkan juga para Aulia baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Diusia beliau yang sangat muda beberapa ulama besar yang sudah diakui sebagai Waliyullah datang untuk mendidik Zaini muda secara rohani seperti Syekh Ali Junaidi Berau bin Qadhi H. Muhammad Amin bin Mufti H. Jamaluddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Syekh Ali Junaidi Berau ini adalah guru pertama bagi Zaini muda secara rohani.

Banyak petunjuk petunjuk Syekh Ali Junaidi yang membawa Zaini muda menjadi ulama besar diantaranya memerintahkan agar Zaini muda mengamalkan zikir sebanyak 24 ribu kali sehari, beliau juga memberikan petunjuk agar mengaji masalah Nur Muhammad kepada Syekh Muhammad bin Syekh Salman Al Farisi Gadung Rantau, dan beberapa hal lain, Zaini muda seringkali mendapat petunjuk beliau. Selain Syekh Junaidi Berau, Zaini muda juga dididik secara rohani oleh Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad Afif (Datu Landak), dan beberapa Aulia hingga Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.


Menumpang Safinatul Auliya

Di suatu malam Jum'at yang penuh berkah Guru Zaini sewaktu mudanya melihat dalam mimpinya yang luar biasa sebuah kapal besar yang bertuliskan ”Safinatul Auliya” yang berarti Bahtera Para Auliya. Beliau lalu mendekati kapal itu dan berusaha untuk masuk kedalamnya. Namun ternyata penjaga kapal itu melarang beliau untuk masuk kekapal, setelah itu beliau terbangun. Di malam Jum’at selanjutnya, Guru Zaini juga bermimpi persis seperti mimpinya yang pertama itu. Dan dimalam Jum’at selanjutnya lagi beliau bermimpi seperti mimpi beliau sebelumnya, namun kali ini beliau diizinkan untuk masuk ke kapal "Safinatul Aulia” tersebut.

Di dalam kapal itu ternyata beliau telah disambut oleh seseorang yang dikemudian hari menjadi salah satu Murabbi Mursyidnya. Ketika Guru Zaini melihat suasana dikapal, ternyata masih banyak kursi yang kosong. Dan mereka yang ada dikapal itu sebagian adalah orang yang sudah dikenal dan sebagian lagi tidak di kenal.

Bioskop Yang Listriknya Padam, Besoknya Runtuh
Suatu sore Zaini muda duduk sendirian, tiba-tiba datang temannya yang masih familinya itu. Temannya itu mengajak untuk jalan-jalan ke pasar. Zaini tidak keberatan, asal tidak terlalu lama. Akhirnya mereka berdua berjalan menyusuri sepanjang pasar. Dan tanpa sadar mereka sudah berada didepan sebuah bioskop. Temannya itu mencoba mengajak Zaini untuk masuk kedalam bioskop. Dengan berbagai alasan, Zaini menolak halus ajakan itu. Namun sang teman tetap memaksa masuk, sambil menarik tangan Zaini. Dengan hati berat Zaini menuruti keinginan temannya itu. Akhirnya, apa yang terjadi? Tanpa diduga sebelumnya, seketika seluruh aliran listrik dibioskop itu mati total, dan pemutaran film pun berhenti. Bukan sekedar itu, keesokan harinya terbetik sebuah kabar bahwa bioskop itu runtuh. Sebuah tempat yang dimasuki oleh kekasih Allah, akan berubah menjadi baik dan hilang kebatilan dari tempat itu.

Peringatan Haulnya Dihadiri Jutaan Jamaah

Tanpa bermaksud mengecilkan Peringatan Haul para Habaib, para Ulama dan Kiai lainnya diberbagai tempat, belum sepuluh tahun kewafatannya, Haul Al Allamah Syekh Muhammad Zaini Ghani atau Guru Sekumpul telah dihadiri jutaan jamaah. Ini sangat berbeda dengan peringatan haul dibeberapa tempat,yang semula jamaah yang hadir sedikit, kemudian semakin tahun semakin bertambah hingga ribuan orang. Tetapi peringatan Haul di Sekumpul, sejak tahun pertama sudah diikuti ratusan ribu jamaah. Dengan kenyataan ini, menunjukkan bahwa peringatan Haul di Sekumpul Martapura adalah ”aruh ganal nang paling ganal” atau peringatan Haul yang ' paling besar yang pernah kita temui. Dan menariknya jamaah maupun tokoh yang datang itupun tanpa undangan. Artinya kedatangan mereka murni keinginan mereka, karena mereka merasa memiliki terhadap figur yang amat mereka cintai dan kagumi.

Dari realita dilapangan, para jamaah peringatan Haul Sekumpul ini memang datang dari berbagai tempat, baik Kalimantan Selatan, Tengah, Timur, dan Barat,Jawa dan Sumatera. Bahkan ada yang datang dari negara tetangga Malaysia, Brunei dan Singapura. Melihat realita tersebut pihak panitia Haul Sekumpul, pada peringatan Haul Ke 10 tahun 1436 H tadi menyiapkan hampir setengah juta nasi kotak. ltu belum termasuk sumbangsih masyarakat sekitar Sekumpul yang dengan sukarela menyiapkan ratusan bahkan ribuan nasi kotak pada setiap rumah mereka.

Akses jalan dan transportasipun diatur oleh panitia Haul dengan cukup cermat, mengingat kemacetan yang cukup parah pada beberapa kali haul sebelumnya, hingga puluhan kilometer. Pada beberapa tahun terakhir, telah diatur, bagi jamaah yang datang dari luar daerah diminta untuk sudah berada dilokasi beberapa hari sebelum hari H, atau minimal sehari sebelumnya. Dengan demikian pada hari H, transportasi lebih mudah dikendalikan, untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan. Demikian pula pantauan dari sisi akomodasi, hotel, penginapan dan sejenisnya yang ada di Martapura dan sekitarnya sudah penuh dipesan jauh-jauh hari beberapa bulan sebelum hari puncak haul.

Meski acara di peringatan Haul Sekumpul sebenarnya sangat sederhana, dimulai dengan shalat Maghrib berjamaah, kemudian Wirid, pengajian ayat suci Al Qur'an, Maulid, pembacaan Yasin, Tahlil dan do’a. Namun demikian, acara ini terasa sangat khidmat dan khusyu. Inilah keberkahan yang nampak dari kemuliaan seorang Wali Besar Maulana Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani.


sumber : 100 Karomah dan Kemuliaan Abah Guru Sekumpul oleh KH.M.Anshary El Kariem,Darul Muhibbin.

Indahnya Jika Semua Istri Mempunyai Sifat Seperti Ini


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=3061052878793114523;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=3;src=link

Setidaknya ada 3 wanita yang paling dekat dalam kehidupan pribadi seorang lelaki, mereka adalah ibu, istri dan anak wanitanya. Dan dari ketiga subyek tersebut, ibu dan istri adalah yang paling sering menimbulkan topik headline dalam sebuah kehidupan berkeluarga.

- Bagaimana sikap kita, sebagai lelaki dalam memperlakukan keduanya menurut syariat yang benar dimataNYA?

Berikut ada curhatan inspiratif dari seorang istri ke ibu mertuanya. Dan memang begitulah sikap dan perilaku seharusnya yang harus dijaga.

Curhat Inspiratif :

Aku Milik Suamiku Dan Suamiku Milik Ibunya

Seburuk apapun mertua, aku selalu ingat bahwa dia, adalah wanita yang mengandung suamiku dalam kepayahan selama 9 bulan. Dia adalah wanita yang air susunya menjadi makanan pertama bagi suamiku. Dia  ialah wanita yang mendidik dan membesarkan suamiku, yang mengajarkan kepada suamiku akhlaq sehingga aku nyaman di sisi suamiku saat ini.

Aku, tidak pernah keluar uang sepeserpun untuk nyekolahin suamiku, hingga ia dapat ijazah, yang sekarang ijazah itu ia gunakan untuk mencari nafkah, untuk menafkahi aku. Aku, tidak sedikitpun mendidik suamiku hingga kini ia jadi pria yang penuh tanggung jawab, dan aku merasakan bahagia menjadi istrinya.

Setelah pengorbanannya yang bertubi tubi, anak laki-lakinya menikah denganku, dia bagi kasih sayang anaknya denganku. Cemburu...?? Pasti dia cemburu. Aku wanita asing, yang kini selalu disayang-sayang oleh anak laki lakinya.

Harta anak laki lakinya tercurah untuk kunikmati, padahal ia yang melahirkan, membesarkan dan mendidik. Aku memahami cemburu itu, walau aku pun merasakan cemburu ketika suamiku lebih memihak mertuaku. Aku bukan malaikat yang tidak pernah jengkel dengan mertuaku, dan mertuaku pun bukan malaikat yang selalu kubela.

Adakalanya aku marah, cemburu dan sakit hati. Namun aku ingat semua jasanya pada suamiku, jasa yang sampai akhir hayatpun aku tidak akan mampu membayarnya. Pada ujung tangisku, terngiang nasehat ibundaku tercinta, "Nak, dukunglah suamimu untuk berbakti pada ibunya. Jangan suruh ia memilih antara kau dan ibunya. Karena, kelak kau akan merasakan bagaimana sakitnya diperlakukan seperti itu oleh anak laki lakimu. Apa yang kau lakukan pada mertuamu, akan dilakukan pula oleh menantumu. Segala sesuatu pasti ada timbal baliknya".

Dan tangisku makin deras.

Oh suamiku, bahagiakanlah orang tuamu semampumu. Semoga kelak anak-anak kita pun membahagiakan kita, sebagai balasan baktimu pada orang tuamu. Mumpung mereka masih hidup, belum tentu pula mereka masih bisa ngerepoti kita. Ridho Ilaahi karena ridhonya dan murka Ilaahi karena murkanya.....jangan kau patuh kepada yang lain sebelum kau bisa patuh pada ibumu......jangan menjadi anak durhaka.

Syurga istri ada di balik ridho suaminya dan syurga suamimu karena ridho ibunya.

Semoga bermanfaat


Sumber : Rektor ITS, Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES.PhD

Saturday, April 16, 2016

Dialog Rasulullah SAW Dengan Allah SWT

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=6771566326892667130;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=4;src=link

Andai kita mengetahui bahwa sebagian dari bacaan sholat itu adalah dialog antara RASULULLAH صلى الله عليه وسلم dengan ALLAH AZZA WAJALLA, tentu kita tidak akan terburu-buru melakukannya di dalam sholat, bahkan terkadang tanpa kita sadari kita telah mengucapkannya begitu saja tanpa perenungan apa-apa.

ALLAHU AKBAR ternyata bacaan sholat itu dapat membuat kita seperti berada di syurga. Pada malam itu, Jibril AS mengantarkan Rasulullah SAW naik ke Sidratul Muntaha. Namun karena Jibril AS tidak diperkenankan untuk mencapai Sidratul Muntaha, maka Jibril AS pun mengatakan kepada Rasulullah untuk melanjutkan perjalanan sendiri tanpa dirinya. Rasulullah pun melanjutkan perjalanan perlahan sambil terkagum-kagum melihat indahnya istana ALLAH SWT hingga tiba di 'Arsy. Setelah sekian lama menjadi seorang Rasul, inilah pertama kalinya Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم berhadapan dan berbincang langsung dengan ALLAH Azza wa Jalla. Bayangkanlah betapa indahnya moment ini, Masya Allah.

Percakapan antara Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan Allah Subhanahu wata'ala :

1). Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun mendekat dan memberi salam penghormatan kepada ALLAH SWT:
ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH... (Semua ucapan penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik ALLAH).

2). Kemudian Allah SWT menjawab sapaannya : ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. (Segala pemeliharaan dan pertolongan ALLAH untukmu wahai Nabi, begitu pula rahmat ALLAH dan segala karunia-Nya).

3). Mendapatkan jawaban ini, Rasulullah tidak merasa jumawa atau berbesar diri, justru beliau tidak lupa kepada umatnya (ini yang membuat kita sangat terharu).
Beliau menjawab dengan ucapan : ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. (Semoga perlindungan dan pemeliharaan diberikan kepada kami dan semua hamba ALLAH yang sholih).

Bacalah percakapan mulia itu sekali lagi… itu adalah percakapan Sang Tuhan dan hamba-NYA, Sang Pencipta dan ciptaan-NYA. Lihat betapa Rasulullah صلى الله عليه وسلم mencintai kita umatnya, bahkan beliau tidak lupa kepada kita ketika Beliau di hadapan ALLAH SWT.

4). Melihat peristiwa ini, para malaikat yang menyaksikan dari luar Sidratul Muntaha terkagum betapa Maha Agungnya ALLAH SWT, betapa penyayangnya DIA dan betapa mulianya Rasul-Nya Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Para malaikat pun mengucap dengan penuh keyakinan: "ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH.
(Kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH dan kami bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul Allah).

Dan rangkaian percakapan ini diikuti dengan sholawat kepada Nabi sebagai sanjungan dan penghormatan umatnya kepada Beliau. Mudah-mudahan kisah ini bisa menambah khusyu' shalat kita dan menambah kecintaan kita kepada الله dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم .

وَاللّهُ أعلَم بِالصَّوَاب

Sumber :
Kitab Qissotul Mi'roj