Monday, May 30, 2016

Al-Imam Alwi al-Ghuyur Ulama Besar yang “Dicemburui”

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=2727460054981257223;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link


Ia adalah ulama besar dan wali. Bukan hanya “melayani” Allah, dia juga melayani siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

Tarim, Hadramaut, boleh dibilang merupakan “gudang ulama”. Salah seorang di antaranya ialah Al-Imam Alwi bin Al-Faqih al-Muqaddam, yang mendapat julukan Al-Ghuyur, yang berarti “dicemburui”. Julukan itu diberikan kepadanya karena, ketika itu, tidak seorang pun dari keluarga Bani Alawy di zamannya yang bernama Alwi. Sehingga ketika ia dinamai Alwi – dan itu merupakan suatu kehormatan – banyak orang cemburu kepadanya. Ketika itu, jika ada yang berniat memberi nama Alwi kepada seorang anak, dan biasanya urung, memilih nama lain. Barangkali juga lantaran ilmu agamanya yang sangat tinggi, sehingga banyak orang ”cemburu”, dalam arti positif, kepadanya.

Nama lengkapnya cukup panjang: Al-Imam Alwi bin Al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Imam al-Muhajir Ahmad bin Isa. Ia lahir dan dibesarkan di Tarim, Hadramaut, pada abad keenam Hijri. Mendapat pendidikan langsung, mengenai berbagai pengetahuan agama, dari ayahandanya, sejak kecil ia sudah hafal Al-Quran. Bahkan sejak muda ia sudah mempelajari tarekat. Itulah sebabnya, dia juga ahli zuhud, wali yang mempunyai maqam tinggi dan karamah yang luar biasa.

Ia mempunyai banyak karamah. Salah satunya, jika ia berkata mengenai sesuatu, “Kun! (Jadilah!)”, maka jadilah sesuatu seperti yang dikehendakinya, dengan seizin Allah SWT. Wajar jika banyak ulama besar dan aulia di zamannya yang menukil ucapan-ucapannya. Ia juga mampu mengenali orang-orang yang celaka dan bahagia. Ia dapat mengetahui siapa yang bernasib baik, dan siapa yang bernasib buruk, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Takutlah kalian kapada firasat seorang mukmin. Sesungguhnya seorang mukmin dapat melihat dengan cahaya Allah.”

Suatu hari, ayahandanya, Al-Faqih al-Muqadam, memuji dan memberikan isyarat bahwa pada suatu saat nanti anaknya akan menjadi seorang wali yang agung. Dan menurut para ulama, rahasia keilmuan ayahandanya pindah ke dalam pribadi anaknya. “Al-Imam Alwi al-Ghuyur adalah pengganti orang-orang terdahulu,” kata mereka. Maka, praktis, derajat kewalian terbesar yang dimiliki Alwi al-Ghuyur diperoleh dari orangtuanya, yang dikenal sebagai sesepuh para wali dan pemuka orang-orang bertakwa.

Ketika menunaikan ibadah haji, Alwi al-Ghuyur memperbanyak ibadah umrah, salat, dan bertawaf, baik siang maupun malam. Ia juga memperdalam ilmu agama kepada sejumlah ulama besar yang mengajar di Masjidilharam, Mekah. Setelah menunaikan ibadah haji dan umrah, ia berziarah ke makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi, Medinah.

Di makam datuknya itu ia bertanya, “Di manakah kedudukanku di sisimu, wahai Kakek?” Konon, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan imam Alwi al-Ghuyur, “Di kedua belah mataku.”
Lalu Rasulullah SAW bertanya, “Dan di manakah kedudukanku di sisimu, wahai Syekh Alwi?” Maka imam Alwi al-Ghuyur pun menjawab, “Di atas kepalaku.”

Kemudian Abubakar, yang makamnya di samping Rasulullah, bertanya, “Bagaimana engkau menempatkan Rasulullah demikian? Dia menempatkanmu di kedua belah matanya, sedangkan engkau menempatkannya di atas kepalamu. Tidak ada sesuatu yang dapat menyamai kedua belah mata. Engkau harus mensyukurinya dengan bersedekah kepada fakir miskin sebanyak 100 dinar.”

Anak Saleh

Alwi al-Ghuyur tak menjawab pertanyaan Abubakar. Namun, setelah beberapa waktu bermukim di Medinah, ia pulang ke Tarim dan membagikan sedekah 100 dinar kepada sejumlah fakir miskin sebagai tanda syukur. Sejak itu banyak orang bertamu, dan dengan senang hati Alwi al-Ghuyur mendidik dan menuntun mereka ke jalan Allah. Pada saat-saat seperti itulah ia sengaja memperlambat untuk menikah, hingga suatu saat calon keturunannya berkata dari arah punggungnya, “Kami telah berada di punggungmu, cepatlah menikah. Kalau tidak, kami akan keluar dari punggungmu!”

Mendapat teguran semacam itu, ia segera menikah dengan Hababah Fatimah binti Ahmad bin Alwi bin Muhammad Shahib Mirbath. Ketika istrinya hamil, berkatalah si jabang bayi dari rahim istrinya, “Aku anak saleh. Aku hamba yang saleh.” Ia dikaruniai oleh Allah SWT dua putra, Sayid Ali dan Abdullah Ba’alwi – yang belakangan juga menjadi muridnya.
Muridnya yang di belakang hari menjadi ulama, antara lain, Sayid Abdullah Ba’alwi, Sayid Ali, Ahmad, Syekh Ali ibnu Salim, Syekh Ahmad Muhammad Bamukhtar, dan sejumlah ulama kenamaan yang lain.

Alwi al-Ghuyur juga dikenal sebagai orang yang suka bersyukur, pandai menghargai kebaikan orang, suka menyantuni orang lain, dan suka mengabulkan permohonan orang lemah. Siapa saja yang datang kepadanya dan membutuhkan pertolongan, pasti cepat mendapat pertolongan.
Dalam kitab Al-Qurar, Sayid Al-Allamah al-Imam Muhammad bin Alwi al-Khirid Ba’alawy menulis, Syekh Abdurrahman bin Ali mengabarkan kepadaku bahwa para ulama besar berkata, “Ada tiga orang keluarga Bani Alawy yang semangatnya senantiasa terpelihara. Mereka cepat memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkan. Mereka adalah Alwi al-Ghuyur, dan anaknya, yaitu Ali, serta Syekh Umar al-Muhdhar.”

Suatu hari Alwi al-Ghuyur dicaci maki oleh seorang lelaki di depan khalayak ramai, hanya gara-gara dia tidak berkunjung ke rumah lelaki itu. Lelaki tersebut mempunyai khadam, pembantu dari kalangan jin, yang setiap saat mendemonstrasikan kebolehannya. Jika ada orang yang menolak menyaksikan kebolehan jin tersebut, dia dizalimi dengan menggunakan tangan orang lain. Ketika lelaki itu sedang mencaci maki Alwi al-Ghuyur, tiba-tiba Isa ibnu Amru, seorang lelaki dari Bani Haram, menempeleng wajahnya. “Kalau kamu mencaci maki Sayid Alwi, apakah kami harus diam?”
Setelah ditempeleng, lelaki pemelihara jin itu mengucapkan kata-kata ancaman kepada Isa ibnu Amru.

Khawatir akan ancaman lelaki tersebut, Isa ibnu Amru kemudian menemui Sayid Alwi al-Ghuyur. ”Kamu jangan takut,” kata Alwi al-Ghuyur. Tapi, Isa ibnu Amru tetap takut dan tak berani beranjak dari sisi Sayid Alwi al-Ghuyur. Akhirnya Sayid Alwi al-Ghuyur pergi ke masjid dan menggerak-gerakkan sebuah pintunya hingga terdengar suara berderit-derit. Kemudian ia pergi ke pintu lainnya dan menggerak-gerakkanya seperti terhadap pintu pertama. ”Ini suara lelaki itu dan suara jin yang selalu ia gunakan untuk mengganggu orang. Kini jin itu telah terbunuh, dan lelaki itu sudah melarikan diri dari Tarim,” kata Syekh Alwi al-Ghuyur.

Al-Imam Alwi al-Ghuyur wafat pada hari Jumat, 12 Zulkaidah 669 Hijri. Jasadnya disemayamkan di makam Zanbal, Tarim, di sebelah timur makam ayahandanya.

Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy.

Sunday, May 29, 2016

Sepatah Kata Cinta


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=7389074674882671559;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link


Cinta..

Cinta itu kadang memang terasa rumit, bahkan teramat pelik, dan tak jarang bisa bikin sakit. Tapi bagi gue cinta itu adalah inspirasi terbesar dalam hidup, bahkan bisa jadi inspirasi buat isi dompet..hihihi. Tapi yang lebih penting adalah ketika cinta singgah di hati dan sanubari jangan pernah di sia-siain, entah itu bikin lo merana, kecewa, ataupun bahagia. Yang terpenting ketika lo ngerasa baper dengan situasi itu maka terkadang kebaperan lo itulah yang menciptakan sesuatu yang beda dan berharga, bahkan bisa jadi sebuah karya yang enggak sia-sia.

Segala sesuatu yang datang dari Tuhan dan menghampiri diri setiap orang enggak akan percuma tanpa suatu hikmah atau pelajaran yang diberikan. Terkadang tergantung bagaimana dari diri kita nya lah yang pandai atau tidak nya dalam menyingkapi sekenario serta rencana-Nya, termasuk CINTA. Cinta bisa menjadi sutera, emas dan permata bagi diri kita apabila setiap orang dapat memahaminya dalam mengendalikannya. Begitupun sebaliknya, cinta bisa berubah menjadi duri, besi yang berkarat didalam daging dan Boomerang buat diri setiap insan serta orang-orang yang tidak pandai dalam memahami dan menangkap kejadian dalam setiap cinta yang jatuh di dalam dirinya.

Setiap manusia, setiap orang mempunyai kisah dan cinta yang berbeda-beda. Atau bahkan kisah cinta yang berbeda. Kalau saja setiap kisah, setiap cinta, setiap kisah cinta, apapun itu, dituangkan ke dalam sebuah goresan pena, kebayangkan... maka akan terciptalah sebuah karya yang engga sia-sia. Yaa seperti yang gue bilang di awal cerita tadi, kalau lo pandai dan bisa berfikir kritis dari sebuah situasi kejadian yang lo alami, maka yang namanya kecewa atau bahagia karena cinta itu akan menjadi suatu hal yang biasa. Bahkan bisa jadi yang namanya kecewa dan merana karena cinta malah jadi anugerah buat lo-lo yang kreatif dan imaginatif dalam hal cinta dan perasaan. Karena buat orang-orang yang seperti itu biasanya dengan hadirnya kecewa serta bahagia maka disitulah terciptanya sebuah karya.

Yaa mungkin tergantung bagaimana dari orangnya masing-masing juga sih. Karakter dan sifat orang kan juga macem-macem. Ada yang cengeng, ada yang kuat, ada yang lemah, ada juga yang tegar, atau bahkan blaga sok tegar getoh. Tapi bagi diri gue pribadi sih tegar ga tegar pasti nya segala sesuatu hal minimal harus bisa dijadiin sebuah karya, yaa walaupun itu sebuah kekecewaan hehehe. anyway kecewa adalah inspirasi terbesar dalam hidup. so, bukan hanya cinta aja. Sesuatu yang menurut kalian atau bahkan orang banyak yang menilai itu buruk belum tentu efeknya buruk seluruhnya, toh bisa jadi malah jadi anugerah buat diri si korban.

Jadi inti dan kesimpulan dari unek-unek yang engga jelas diatas adalah : jalani, resapi, biarkan waktu yang mengiringi langkah ini dan kemudian bicara. Biarkan ikuti seperti layaknya air yang mengalir di laut, di sungai, di danau, atau bahkan di empang sekalipun. Pokonya ikutin aje. Entar juga lo bakalan tau sendiri apa rencananya di balik dari sekenario kehidupan ini.

"So, positive thinking, khusnuzon, karena segala sesuatu yang terjadi menurut lo buruk belum tentu menurut Allah itu buruk, bisa malah sebaliknya, so don't be affraid"


                                                           -Syarif alfarisi-


Indahnya aturan Allah SWT untuk tahun 2016

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=6453147885481723081;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link


Indahnya aturan Allah SWT untuk tahun 2016:

5/5 - Isra mi'raj
6/6 - Awal puasa
7/7 - idul Fitri
12/12 - Maulid Rasulullah SAW

Subhanallah....
🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸🔸
Renungan untuk hari ini...

Nilai Duit.............

-..Duit .. tidak dibawa mati tapi tidak ada duit rasanya ingin mati.
-.. Duit .. tidak dapat membeli kasih sayang tapi kasih sayang bisa melayang bila tidak ada duit.
- ..Duit .. tak bisa beli tidur tapi tidak ada duit tidur pun tak nyenyak.
- ..Duit .. tak bisa beli kesehatan tapi untuk sehat diperlukan duit.
- ..Duit .. tak bisa beli ilmu tapi untuk dapatkan ilmu diperlukan duit.
- ..Duit .. Orang bodoh nampak cerdik bila ada duit tapi orang cerdik nampak bodoh bila tak ada duit.
- ..Duit .. bukan segalanya tapi segalanya perlukan duit.

..D - don't.
..U - use.
..I - intelligence.
..T - the wrong way.

Kata orang-orang bijak pandai, jika :
                                                    
1. ..Ingin bahagia. - Sembahyang awal waktu
2. ..Ingin sehat - Berpuasa
3. ..Ingin dipermudahkan urusan - Bacalah Al-Quran
4. ..Ingin wajah berseri - Jaga sembahyang Tahjud
5. ..Ingin kaya - Sembahyang Dhuha
6. ..Dihimpit masalah - Beristghfarlah
7. ..Berdukacita. - Berdoalah
8. ..Ingin keberkahan hidup - Berselawatlah.

Yang membaca tidak diuntungkan,
Yang bicara pun tak diuntungkan.
Yang mendengar pun tak diuntungkan.
Yang diuntungkan adalah orang yang mempratekkannya, insyaALLAH.

Kita amalkan " DUIT "

D - DOA
U - USAHA
 I - ISTIQAMAH
T - TAWAKAL

ORANG SOMBONG saja yang tidak mau melakukannya....
    
 - Istana Paling Indah → MASJID..        
 - Lagu Paling Merdu → AZAN ..        
 - Olah raga Paling Baik → SOLAT..        
 - Hobi Paling Berfaedah → ZIKIR..        
 - Agama Paling Indah →ISLAM..        

Tolong perhatikan sebentar saja...Baca ini

Ambil sedikit waktu berharga kita... Gunakan 1 menit untuk mengingati ALLAH

 Langkah 1:
Sebutlah dengan sepenuh hati dan lidah yang fasih  
SUBHAANALLAH  WALHAMDULILLAH WALAA ILAA HAILLALLAH ALLAHU AKBAR
ASTAGHFIRULLAAH LA ILAAHA ILLALLAAH, MUHAMMADURRASUULULLAAH
ALLAHUMMA SALLI WA SALLIM WABARIK'ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA 'ALAA ALIHI WA SAHBIHI AJMA'IIN

Langkah 2:
Hayatilah sedalamnya akan makna ayat demi ayat, perkataan demi perkataan

Langkah 3:
Forward pesan ini kepada sekurang-kurangnya 9 orang yang anda kasihi.
                    
Hasil 1:
Dalam tempo satu jam anda telah berjasa mengajak mereka untuk mengingat, berdoa & bermunajat kepada ALLAH SWT.

Hasil 2:
Dalam tempo satu jam anda telah berjasa mengajak mereka untuk mengingat & berdoa untuk Nabi Muhammad SAW

Hasil 3:
Dalam waktu satu jam sekurang-kurangnya 7 orang telah mendoakan kesejahteraan untuk kita & di-AMIN-kan oleh para Malaikat...


"Semoga tulisan yang singkat ini bisa bermanfaat untuk kita semua khususnya bagi para pembaca blog saya ini"

Thursday, May 26, 2016

sajak : Milad (special 4RPR)




Milad


Lewat detik segala sesuatu berubah
Lewat hari segalanya bertambah
Entah harus bahagia ataukah tabah
Keduanya sama saja lamban laun kan musnah

Gelak tawa nan ceria
Hadir di tengah-tengah zahir dan logika
Tanpa terasa itu bukan yang sebenarnya
Iya.. hanya sebuah hari untuk sebuah jiwa
Saat yang terulang dalam hitungan tahun

Amboy.. semuanya sumringah
Ya.. memang tak apa-apa.. lakukanlah
Bersyukur dengan ucap dan laku
Merenung dengan hening yang khusyu
Semoga harap dan hajat Qabul selalu

Selamat milad untuk kamu di sana
Adalah hari yang kekal lewat dunia
Angka yang sepintas bertambah ketika tertawa
Sedangkan berkuranglah hakikatnya

Mungkin ini tak seberapa
Tetapi insya Allah tak akan sia-sia
Mengandung hikmah dan makna
Hingga kita tak menutup hati dan mata


                                                       -Syarif alfarisi-

Monday, May 23, 2016

sajak : Kisah

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=1918419277776026803;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link

Kisah


Duhai kisah..
kau torehkan lagi sebuah cinta
yang kadang tak tau membuatku lemah atau bertahta
kau hiasi ia dengan kemolekan dunia
sehingga mata ini seakan lemah tak berdaya

Duhai kisah..
dia memang indah
begitu pula kedua matanya
ia hadirkan rasa yang tak mampu ku cegah
yang terkadang tak tau harus bagaimana

Duhai kisah..
engkau begitu pelik ketika asa ini singgah
aku hanya berharap ini adalah anugerah
yang mampu lenyapkan lelah
yang jadi pelipur resah

Duhai kisah..
engkau begitu hebat seperti penat
kau hadirkan dia ketika cintaku tamat
rasaku pun mulai terasa amat sangat
dan tak mau pula lagi tersesat
bahkan oleh sebuah khianat

Duhai kisah..
jadikanlah kisah ini indah..indah tiada tara
tanpa seperti masalalu yang ada
jiwa dan hati ini berharap tertata oleh nya
dan hanya dialah yang saat ini ada..berada di palung jiwa



                                                                      -Syarif alfarisi-

Saturday, May 21, 2016

Mimbarnya Rasulullah SAW Di Sebelah Kiri Arsy Allah SWT

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=2950077502129458157;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link


MIMBARNYA RASULULLAH SAW DISEBELAH KIRI ARSY

Rasulullah Saw bersabda, "Ketahuilah bahwa mimbarnya Nabi Ibrahim AS berada disebelah kanan Arsy dan mimbarku disebelah kiri Arsy-Nya Allah Swt".

Maka para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, engkau lebih utama dari Nabi Ibrahim...Kenapa engkau ditempatkan disebelah kiri Arsy, sedangkan Nabi Ibrahim disebelah kanannya Arsy?".

Rasulullah menjawab, "Jalan ke Surga berada disebelah kanan Arsy, sedangkan jalan menuju Neraka disebelah kiri Arsy...Aku berada disebelah kiri, supaya aku dapat melihat umatku yang akan dimasukkan ke Neraka dan kemudian aku berikan syafa'at kepadanya".

"Ketika aku berada dimimbarku, aku mendengar jeritan umatku, berteriak-teriak seraya berkata, "Pahalaku sedikit dan dosaku banyak!".

Rasulullah Saw berkata kepada Malaikat, "Jangan masukkan dia ke Neraka". Malaikat menjawab, "Aku adalah Malaikat yang melaksanakan apa saja yang diperintahkan Allah Swt kepadaku".

Maka Rasulullah turun dari mimbarnya dan sujud satu kali dihadapan Allah Swt.
"Kemudian Allah Swt memerintahkan kepada Malaikat untuk tidak memasukkan orang tersebut ke Neraka karena sujudku".

"Aku perintahkan kepada Malaikat untuk menimbang kembali amalnya serta aku berikan kepadanya pahala shalawat atasku yang sedikit pada timbangannya...Maka bertambahlah pahalanya dan berkuranglah dosanya".

"Kemudian orang itu memegangku erat-erat sambil berkata, "Siapakah engkau yang telah menolongku dari siksa yang dahsyat?".

Maka Rasulullah Saw bertanya, "Apakah engkau tidak mengenalku? Ketahuilah bahwa aku ini Nabimu dan penolongmu...Aku adalah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam".

Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Ali Sayyidina Muhammad.

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

Friday, May 20, 2016

Keutamaan Bulan Sya'ban Dan Malam Nishfu Sya'ban

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=5771929216579376971;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link


Kenapa Harus Menghidupkan Nishfu Sya'ban ?

Nishfu Sya’ban adalah hari atau tanggal yang jatuh pada pertengahan bulan Sya’ban (Istilah orang jawa bulan Ruwah). Dalam kalangan Muslimin yang menganut Mazhab Imam Syafi'i, malam tersebut biasanya diisi beberapa amalan hasanah, terutama membaca Surat Yaasin sebanyak 3 kali secara sendirian atau berjamaah. Dengan niatan semoga diberi umur panjang dan dijauhkan dari bala', diberi rizki yang halal barokah, diteguhkan iman dan diwafatkan dalam keadaan khusnul khatimah. Diyakini pada malam tersebut ALLAH SWT akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan.

Adapun keutamaan malam Nisfu Sya’ban diterangkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali. Beliau mengatakan bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut Imam Al-Ghazali menyampaikan pula bahwa:

- Pada malam ke-13, الله​ سبحانه وتعالى memberikan sepertiga syafa'at kepada hamba-Nya.
- Pada malam ke-14, seluruh syafa'at itu diberikan secara penuh.
- Pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan amal manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan ALLAH SWT, istilahnya pengumpulan buku rapor dari semua manusia.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfiroh, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang shaleh. Di bawah ini adalah Do'a, Amaliah & Kaifiyyah malam Nishfu Sya'ban.

Do'a ini dibaca usai Sholat Maghrib, tepatnya setelah membaca surat Yasin 3 Kali.

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم يا ذا المن ولا يمن عليه، يا ذا الجلال والأكلرام يا ذا الطول والإنعام لا إله إلا أنت ظهر اللأجين وجار المستجيرين وأمان الخائفين، اللهم إن كنت كتبتني عندك في أم الكتاب شقياً أو محروماً او مطروداً او مقتراً علي في الرزق، فامح اللهم بفضلك شقاوتي وحرماني وطردي وإقتار رزقي، وأثبتني عندك في أم الكتاب سعيداً مرزوقاً موفقاً للخيرات فأنك قلت وقولك الحق في كتابك المنزل على لسان نبيك المرسل : (( يمحو الله مايشاء ونثبت وعنده أم الكتاب)) إلهي بالتجلي الأعظم في ليلة النصف من شهر شعبان المكرم التي يفرق فيها كل أمر حكيم ويبرم، أن تكشف عنا من البلاء ما نعلم، وما لانعلم وما أنت به أعلم، إنك أنت الأعز الأكرم، وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم

"ALLOHUMMA YAA DZALMANNI WA LAA YAMUNNU 'ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKROM. YAA DZATH-THOULI WAL IN'AAMI LAA ILAHA ILLA ANTA DHOHROL-LAAJIIN WA JAROL MUSTA-JIRIIN WA AMAA-NAL KHOO-IFIIN. ALLOHUMMA INKUNTA KATABTANII 'INDAKA FII UMMIL KITABI SYAQIYYAN AUW MAHRUMAN AUW MATH-RUDDAN AUW MUQTARRON 'ALAYYA FIR-RIZQI FAMHI. ALLOHUMMA BI FADH-LIKA FII UMMIL KITAABI SYAQOO-WATI WA HIRMANI WA THORDI WAQTAARO RIZQI WA ATS-BITNI 'INDAKA FII UMMIL KITAABI SA'IIDAN MARZUQON MUWAF-FAQON LIL KHOI-ROTI. FA INNAKA QULTA WA QOU-LUKAL HAQQU FII KITABIKAL MUNZALI 'ALAA NABIYYIKAL MURSALIIN. YAM-HULLOHU MAA YA-SYAA'U WA YUTS-BITU WA 'INDAHU UMMUL KITAAB. ILAAHI BITTAHALLIL A'DHOMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYA'BAANAL MUKARROM, ALLATI YUFROQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIMIN WA YUBROMU ISHRIF 'ANNI MINAL BALAA'I MAA A'LAMU WA MAA LAA A'LAMU WA ANTA 'ALLAMUL GHUYUUB. BIROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN. WA SHOLLALLOHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA 'ALAA AALIHI WA SHOH-BIHI WA SALLAM, AAMIIN ".

“Ya الله​ Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atas-Mu. Ya الله​ Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya الله​ Tuhanku Pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tidak ada yang patut disembah kecuali Engkau. Engkaulah tempat bersandar. Engkaulah tempat berlindung dan pada-MU lah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya الله​ Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam buku besar-MU bahwa adalah orang yang tidak bebahagia atau orang yang sangat terbatas mendapat nikmat-Mu, orang yang dijauhkan daripada-MU atau orang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karunia-Mu, semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang berbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada Rasul-Mu, dan perkataan-Mu adalah benar, yang berbunyi: الله​ mengubah dan menetapkan apa-apa yang dikehendaki-NYA dan pada-NYA sumber kitab. Ya الله​, dengan tajalli-Mu Yang Mahabesar pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu mengharap limpahan rahmat-Mu ya الله​ Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan semoga sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم beserta keluarga dan para sahabat Beliau”.

Keutamaaan Nisfu Sya'ban:

1). Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jailani berkata: "Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr".

2). Imam Syafii (rahimahullah) berkata: "Do'a mustajab adalah pada 5 malam, yaitu: Malam Jum'at, Malam Idul Adha, Malam Idul Fitri, Malam pertama bulan Rojab dan malam Nisfu Sya'ban".

3). Ibnu Abiy as-Shoif al-Yamaniy berkata: "Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada Nabi صلى الله عليه وسلم karena ayat "Innalloha wa malaaikatahu yusholluuna ‘alan Nabi…" diturunkan pada bulan Sya'ban (dikutip dari Kitab al-Fawaaidul Mukhtaaroh).

"Semoga Bermanfaat untuk kita semua terutama bagi yang membaca blog saya ini"

اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Monday, May 16, 2016

Kisah Keberkahan Jubahnya Rasulullah SAW

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=4135192718427445952;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=2;src=link

Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah diberikan hadiah oleh salah seorang dengan sebuah Jubah. Kemudian, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menyuruh Sayyidatuna Aisyah untuk menyimpannya. (Jubah itu diberikan kepada Sayyidatuna Aisyah, lalu dilepitnya dan disimpan ke dalam suatu tempat). Tiba-tiba, setelah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menyuruh Sayyidatuna Aisyah untuk menyimpan jubah tersebut, maka datanglah seseorang yang mengetuk pintu rumah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan rupanya orang yang mengetuk-ngetuk itu adalah seorang peminta-minta atau pengemis.

Maka, pengemis itu meminta kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam sedekah. Maka ketika itu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Sayyidatuna Aisyah, “Ya Aisyah adakah yang bisa disedekahkan? Gandum ada tidak?” Lalu Sayyidatuna Aisyah pun berkata, “Ya Rasulullah, walau dzarrah ma wajadda li-dzaalik / Ya Rasulullah, meski sebiji pun tak ada gandum dirumahmu ini.” (Inilah keadaan saat itu di rumahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam di mana selama 3 hari tak ada apa pun yang bisa untuk dimakan). 

Kemudian, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengatakan lagi kepada Sayyidatuna Aisyah, “Coba Aisyah perlihatkan jubah yang baru dihadiahkan tadi.” Maka Sayyidatuna Aisyah menghaturkan jubah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tersebut. Dan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pun melipatnya, dimasukkan ke dalam tempatnya yang semula tadi, lalu jubah itu diberikan kepada pengemis tersebut. Masya Allah.

Maka kemudian, pengemis tersebut pun merasa bangga sekali. (Bahagianya bukan main). Dan pengemis itu bersegera menuju ke pasar, lalu ia mengatakan (sambil berteriak-teriak), “Man-yasytari ‘abaa‘atan Rasulillah? (Wahai, penduduk pasar) Siapa yang ingin membeli jubanya Rasulullah?” Maka seketika itu orang-orang yang ada dipasar berkumpul menemui pengemis tadi dan menanyakan, “Berapa harga? Ini berapa harganya? Jubanya Rasulullah ini berapa harganya?” (Masya Allah, pengemis tadi yang tidak punya apa-apa, uang pun tidak ada, lalu ia memberanikan diri untuk menjual jubahnya Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang baru saja ia dapati). Kemudian, jubah itu pun ditawar-tawar oleh penduduk pasar, bahkan para Sahabat Nabi pun berkeinginan untuk memiliki jubah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tersebut.

Hingga pada suatu saat, ada seorang yang buta matanya (A‘ma) mendengarkan orang yang menjual jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Lalu orang yang buta tadi mengatakan kepada pelayannya (Ghulam atau Budak laki-lakinya), “Idzhab wa-hdhur al-‘abaa’ah mahmaa ghalaa tsamanuha? Berangkat engkau ke orang itu dan engkau hadirkan jubah itu di hadapanku, dan beli-lah meski harganya semahal apa pun?” Masya Allah Tabarakallah. (Kata orang buta tadi, “Engkau harus beli pokoknya, hatta ruhmu yang engkau tebus tetap harus kau beli, sebab ini jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam) Dan orang yang buta tadi mengatakan lagi kepada pelayannya tersebut, “Wahai budakku, kalau engkau mampu membelinya maka engkau pun akan aku merdekakan di jalan Allah.” (Budaknya tentu senang sekali, apabila dapat dimerdekakan lantaran hanya dengan mampu membeli jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam).

Singkat cerita, budak orang yang buta tadi pun berangkat menemui penjual jubahnya Rasulullah, lalu budak itu mengatakan kepada si penjual tersebut, “Ini aku punya majikan mau beli jubahya Rasulullah, berapa pun harganya pasti aku akan beli.” Maka ditawar-tawar dan akhirnya jubah tersebut dapat dibeli oleh budaknya orang yang buta tadi. Dan setelah itu, jubah tersebut dihadirkan kepada majikannya yang buta, maka kemudian majikannya yang buta itu memegang jubah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam yang ada di hadapannya sambil seraya mengatakan, “Ya Rabb, bi haqqi Rasulillah shallallâhu ‘alaihi wa sallam wa barakati ‘abaa’atihi-thaahirah baina yadayya a‘id ilayya bashari? Ya Allah, kembalikanlah pandanganku ini dengan kemulian jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam.”

Kata majikan yang buta tadi, “A‘id ilayya bashari? Kembalikanlah pandanganku ini?” Ia katakan demikian sambil mengusap-usap jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam ke matanya yang buta itu. Maka tidak lama setelah ia mengusapkan jubah itu ke matanya yang buta, lalu (SUBHANALLAH) orang yang buta tadi itu bisa melihat kembali seperti semula, bahkan matanya lebih terang daripada sebelumnya. 

Kemudian orang yang tadinya buta itu, sambil membawa jubahnya pergi ke rumah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dengan penuh rasa bangga, bahagia. (Sebab matanya ini bisa melihat lagi setelah sekian tahun lamanya buta). Dan ia pun berkata kepada Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, qad ‘aada bashari wa ilaikal-‘aba’ah hadiyah minni? Wahai Rasulullah, mataku sudah kembali lagi seperti semula dan engkau aku kasih jubah ini lagi?” Jadi, jubahnya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dikembalikan lagi. (ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAIH …). Lalu oleh orang yang tadinya buta itu mengisahkan bagaimana kronologisnya dan kenapa jubah itu pun bisa kembali lagi ke tangannya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Ketika dikisahkan kenapa jubah itu bisa kembali lagi ke tangannya Rasulullah, lalu Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pun tersenyum sampai gigi gerahamnya terlihat. (Hal ini menandakan betapa bangga dan bahagianya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam).

Walhasil, setelah itu Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada Sayyidatuna Aisyah, “Perhatikanlah wahai Aisyah jubah yang aku punya ini. Ia bisa mengkayakan orang yang miskin (Faqir), ia bisa menyembuhkan orang yang sakit (buta), ia pun bisa memerdekakan budak dan kemudian kembali lagi kepada kita.” 

"(SUBHANALLAH) Ini semua tidak lain melainkan berkahnya Rasulillah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. (Kisah ini diriwayatkan ada dalam kitab “Adabul-Mufrad Lil-Imam al-Bukhari” dan juga banyak diriwayatkan seperti oleh Imam Suyuthi, Imam Abu Bakar al-Baqilani yang dinukil oleh Al-Habib Umar ibn Hafidz di dalam salah satu ceramahnya, Wallahu A‘lam)"



“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya.”
آمين...

Sunday, May 15, 2016

Salah SatuTanda-Tanda Akhir Zaman


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=7071464082520877283;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=2;src=link

Makin banyak kita saksikan pada saat ini perzinaan merebak di mana-mana. Namun, menjelang hari kiamat, setelah manusia melewati zaman keemasan (dengan turunnya Nabi Isa AS dan dipimpinnya manusia oleh al-Mahdi), manusia akan hidup dalam kondisi yang seburuk-buruknya, layaknya binatang. Rasulullah SAW menceritakan tentang peristiwa itu sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:
  
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, umat ini tidak akan punah, sampai ada laki-laki mendatangi perempuan, lalu menyetubuhinya di jalan. Lantas orang yang terbaik pada saat itu adalah yang mengatakan : ‘Alangkah baiknya jika kamu bersembunyi di balik tembok ini.” (HR Abu Ya’la)

Inilah puncak kebejatan manusia dalam perzinaan yang akan terulang kembali di akhir zaman, pasca wafatnya Nabi Isa AS dan Imam Mahdi. Manusia akan kembali ke zaman jahiliyah, bahkan lebih buruk lagi. Orang-orang yang tidak waras akan melakukan hubungan badan layaknya binatang secara terang-terangan, di jalanan, di jembatan, di tempat terbuka dan banyak ditonton orang.

Parahnya lagi, orang-orang terbaik saat itu tidak mampu berkomentar apa-apa saat menyaksikannya, selain menghimbau agar pelaku zina di tempat itu menyingkir dan melakukannya di di tempat yang agak tertutup. Bahkan, ada di antara orang terbaik saat itu yang melihatnya juga tertarik untuk melakukan perbuatan bejat tersebut, namun hati nuraninya meminta dirinya untuk melakukannya di tempat yang tersembunyi. 

Jika demikian adalah manusia terbaik saat itu, bagaimana dengan manusia bejatnya?

Rasulullah SAW bersabda : “Dan yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia, mereka melakukan hubungan intim di dalamnya bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat akan terjadi.” (HR Muslim)

Beruntung pada hari ini masih dijumpai orang-orang waras dan sehat yang mengutuk dan menolak tindakan bejat dan kriminal tersebut. 

Wallohu’alam [sm/islampos/arrisalah]

Saat-saatnya Jin Takut, Tertawa Dan Menangis

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=4705416353163988862;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=2;src=link


Kapan Waktunya Jin bisa Takut, Tertawa dan Menangis ?

TAKUTNYA JIN PADA MANUSIA

Jin dan manusia memiliki perbedaan derajat. Manusia lebih tinggi derajatnya dari pada jin. Karena itulah
sebenarnya jin sangat takut pada manusia. Namun karena jin berhasil menakut-nakuti manusia maka manusia menjadi takut pada jin. Sebagai seorang muslim seharusnya kita tidak boleh takut sama jin, tetapi kita pun tidak menantang jin, namun jika jin mengganggu manusia sudah sewajarnya manusia untuk melawannya.

“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (QS. Ali Imran 3:175)."

Artinya, “Mujahid berkata: “Syaithan itu sebenarnya sangat takut oleh salah seorang dari kalian (manusia). Oleh karena itu, apabila kamu mendapatinya, janganlah takut karena kalau takut, ia akan menunggangi kalian (mengganggu), akan tetapi kerasi (kasarilah), pasti ia akan pergi”. (Riwayat Ibn Abi Dunya)

“Mujahid berkata, “Sesungguhnya setan dan jin kafir itu takut oleh kalian sebagaimana kalian takut oleh mereka” (Riwayat Ibnu Abi Dunya) 

“Imam Mujahid berkata, “Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya. Lalu saya desak dia untuk ditangkap. Akan tetapi ia bangun dan lompat ke belakang dinding sehingga saya mendengar jatuhnya. Setelah itu, ia tidak penah datang lagi” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).

WAKTU TERTAWANYA JIN

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa setan akan tertawa ketika seseorang menguap dengan mengeluarkan suara misalnya; “euuuay” atau “haaaa”. Hadits bahwa setan tertawa adalah:

“Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci nguap. Apabila seseorang bersin lalu mengucapkan al-hamdulillah, maka muslim yang mendengarnya harus mendoakannya. Adapun menguap datangnya dari setan, karenanya tahanlah sedapat mungkin. Apabila ia menguap terus keluar suara “haaa”, maka setan akan tertawa” (HR. Bukhari dan lainnya).

WAKTU MENANGISNYA JIN

Sementara setan akan menangis ketika seseorang membaca surat as-Sajdah dan ketika sampai pada ayat
sajdahnya yakni ayat yang ke-15, ia melaksanakan Sujud Sajdah. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam
sebuah hadits.

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila anak Adam membaca surat as-Sajdah kemudian ia sujud sajdah (ketika membaca ayat sajdahnya ayat ke-15), maka setan akan pergi menangis sambil berkata: “Aduh celaka dan sialnya nasibku” Bani Adam diperintah sujud, maka kemudian dia sujud maka baginya syurga, sedangkan aku ketika diperintah sujud aku menolak maka bagiku neraka (HR. Muslim).


Sumber : masuk-islam.com dari islampos.com/takut-menangis-tertawanya-jin-41693/

Saturday, May 14, 2016

Kisah Penciptaan Malaikat Jibril A.S

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=6364159582477951300;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link

Tatkala Allah menciptakan Malaikat Jibril AS, dipilihlah wujud yang paling rupawan. Maka ia dilengkapi dengan 600 sayap. Masing-masing sepanjang jarak antara penjuru paling timur sampai penjuru paling barat. Begitu penciptaan selesai, berdirilah malaikat Jibril memandangi dirinya yang sangat rupawan.

Dan berkata, "Ya Allah..ya Tuhanku, adakah Engkau menciptakan mahluk yang lebih rupawan daripada aku? Allah menjawab, "Tidak ada yang Aku ciptakan yang lebih rupawan daripada engkau ya Jibril".

Mendengar jawaban Allah seperti itu, perasaan Jibril pun berbunga bunga tiada tara.

Sebagai ungkapan rasa syukurnya yang mendalam, ia kemudian mengerjakan shalat 2 rakaat, yang setiap rekaatnya dilakukan selama 20.000 (dua puluh ribu)tahun..Subhanallah, luar biasa dahsyatnya ungkapan rasa syukur malaikat jibril kepada Allah SWT.

Setelah malaikat Jibril selesai mengerjakan shalatnya, Allah SWT berfirman kepadanya, " Hai jibril, begitu bersungguh-sungguh engkau mengerjakan shalat. Demikian engkau telah melakukan penyembahan kepadaKu dengan penyembahan yang tiada bandingnya. Tetapi ketahuilah hai jibril, bahwa pada akhir zaman nanti akan lahir Nabi terhormat yang Aku sayangi, dia bernama Muhammad".

Ia memiliki umat yang lemah, yang banyak melakukan dosa. Sekiranya umat yang bergelimang dosa itu mau mengerjakan shalat dua rakaat, sekalipun shalatnya banyak kekurangan, waktunya pun tergesa-gesa dan tidak konsentrasi, maka demi Kemuliaan dan keagungan-Ku, sungguh shalat mereka itu lebih Aku sukai dari pada shalatmu! Mengapa? Karena shalat mereka berdasarkan perintah-Ku, sedangkan shalatmu itu bukan berdasarkan perintah-Ku

Jibril kemudian bertanya, "Ya Allah, lalu apakah balasan yang bakal Engkau berikan atas 'ibadah mereka?".

Allah menjawab, "Balasan yang bakal Aku berikan untuk mereka adalah Surga Ma'wa".

Begitu mendengar kata-kata surga Ma'wa, malaikat Jibril memohon izin kepada Allah agar diperkenankan melihatnya. Allah pun mengabulkan permohonan Jibril ini, dan langsung berangkat menuju Surga tersebut. Dia bentangkan sayapnya, lalu terbang untuk menempuh jarak yang amat jauh.

Setiap kali ia membuka sepasang sayapnya, maka berarti dia menempuh jarak sejauh 300.000 (tiga ratus ribu)tahun perjalanan. Begitu juga setiap menutupkan sayap, padahal ia terbang selama tiga ratus ribu tahun serta memiliki sayap tiga ratus pasang sayap atau enam ratus sayap.Namun sejauh itu ia belum juga berhasil mencapai tujuannya.

Ketika merasa begitu letih, Jibril beristirahat disebuah pohon raksasa, kemudian ia bersujud kepada Allah SWT seraya mengadu, "Ya Allah, apakah perjalananku telah sampai separonya, ataukah baru dua pertiga atau bahkan separonya?".

Allah SWT berfirman kepadanya, "Hai Jibril, walaupun kau mampu terbang selama tiga ratus ribu tahun dengan sayap-sayapmu yang sudah ada dan Aku tambah lagi enam ratus sayap, niscahya tidak akan kau bisa mencapai seper seratusnya (1%). Itulah keistimewaan yang akan Aku berikan kepada umat Muhammad yang mau mengerjakan shalat!".


"Subhanallah..Betapa Allah begitu memuliakan Manusia. Sementara kita, manusia ini demikian mudahnya melupakan- Nya. Marilah kita senantiasa bersyukur karena telah ditakdirkan kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW"

Thursday, May 12, 2016

MARAH


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=4237013855544547643;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link


Kenapa Orang Berteriak Ketika Marah?

Seorang Syeikh berjalan dengan para muridnya, mereka melihat ada sebuah keluarga yang sedang bertengkar, dan saling berteriak.

Syeikh tersebut berpaling kepada muridnya dan bertanya : “Mengapa orang saling berteriak jika mereka sedang marah?”.

Salah satu murid menjawab : “Karena kehilangan sabar, makanya mereka berteriak.”
“Tetapi , mengapa harus berteriak kepada orang yang tepat berada di sebelahnya?
Bukankah pesan yang ia sampaikan , bisa ia ucapkan dengan cara halus ?”. Tanya sang Syeikh menguji murid2nya.

Muridnya pun saling beradu jawaban, namun tidak satupun jawaban yang mereka sepakati.
Akhirnya sang Syeikh berkata : “Bila dua orang sedang marah, maka hati mereka saling menjauh. Untuk dapat menempuh jarak yang jauh itu, mereka harus berteriak agar perkataannya dapat terdengar. Semakin marah, maka akan semakin keras teriakannya.

Karena jarak kedua hati semakin jauh”.
“Begitu juga sebaliknya , di saat kedua insan saling jatuh cinta?” lanjut sang Syeikh.
“Mereka tidak saling berteriak antara yang satu dengan yang lain. Mereka berbicara lembut karena hati mereka berdekatan. Jarak antara ke 2 hati sangat dekat.”

“Bila mereka semakin lagi saling mencintai, apa yang terjadi?”, Mereka tidak lagi bicara. Mereka Hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih-sayang. Pada Akhirnya , mereka bahkan tidak perlu lagi berbisik. Mereka cukup hanya dengan saling memandang. Itu saja. Sedekat itulah dua insan yang saling mengasihi.”

Sang Syeikh memandangi muridnya dan mengingatkan dengan lembut : “Jika terjadi pertengkaran diantara kalian, jangan biarkan hati kalian menjauh. Jangan ucapkan perkataan yang membuat hati kian menjauh. Karena jika kita biarkan, suatu hari jaraknya tidak akan lagi bisa ditempuh”.


Sumber : Habib Taufiq Assegaf

Sibuklah Menilai Diri Sendiri Daripada Menilai Orang Lain

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=2590980673056061899;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=0;src=link


Seorang Guru Sufi ditanya tentang 2 keadaan manusia:

1. Manusia rajin sekali ibadahnya, namun sombong, angkuh dan selalu merasa suci.

2. Manusia yg sangat jarang ibadah, namun akhlaknya begitu mulia, rendah hati, santun, lembut dan cinta dgn sesama.

Lalu Sang Guru Sufi menjawab:

Keduanya baik.

Boleh jadi suatu saat si ahli ibadah yang sombong menemukan kesadaran tentang akhlaknya yang buruk dan dia bertaubat lalu ia akan menjadi pribadi yang baik lahir dan batinnya.

Dan yang kedua bisa jadi sebab kebaikan hati-nya, Allah akan menurunkan hidayah lalu ia menjadi ahli ibadah yang juga memiliki kebaikan lahir dan batin.

Kemudian orang tersebut bertanya lagi, lalu siapa yang tidak baik kalau begitu...???

Sang Guru Sufi menjawab:

"Yang tidak baik adalah kita, orang ketiga yang selalu mampu menilai orang lain, namun lalai dari menilai diri sendiri".

.اللهم إنا نسألك خير هذاليوم فتحه وَ نصره و نوره بركته وَهداه.. ;)


"Subhanallah.. begitu bijak dan penuh hikmah perbincangan tokoh Sufi diatas, Semoga dengan menyimak kisah diatas kita bisa sama-sama memetik i'tibar serta manfaat yang begitu banyak, Serta kita lebih sibuk menilai diri kita sendiri melainkan menilai orang lain"

Wednesday, May 11, 2016

Rahasia Allah Mengirimkan Wali Nyeleneh



Habib Ahmad bin Hasan al-Athos berkisah dalam sebuah kitab, bahwa semua habib terkemuka di Yaman saat ini pasti murid dari muridnya Habib Ahmad bin Hasan, termasuk Habib Umar bin Hafidz, Habib Abu Bakar al-Adni, Habib Salim asy-Syathiri.

Alkisah, ada seorang wali madjdzub (nyeleneh) yang mempunyai rental kendaraan (keledai) khusus perempuan. Anehnya setiap penumpang perempuannya sampai tujuan ia menciumnya. Konon semua perempuan yang pernah diciumnya kelak tidak pernah berzina seumur hidupnya.

Singkat cerita ada seorang ulama (wali syariat) yang mengingkarinya. Ia menarik wali majdzub ke masjid, menghajarnya habis-habisan. Tiba-tiba ilmu wali syariat itu hilang. Keduanya lalu melapor pada Syaikh Ali al-Khawas. Syaikh Ali al-Khawas kemudian yang memintakan maaf pada wali majdzub, dan kembalilah ilmu sang wali syariat.

Jika Anda sangsi dengan kisah ini mari kita buka kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam al-Quran. Nabi Musa menghadapi kaum yang nakal, bayangkan saat Nabi Musa mandi pakaiannya mereka curi. Barangkali karena itu syariat Nabi Musa salah satu syariat paling tegas. Anda tahu hukuman penyembah patung sapi Musa Samiri? Dihukum dengan saling membunuh satu sama lain. Ketegasan hukum Nabi Musa bisa dijumpai dalam Perjanjian Lama: 10 perintah Tuhan (10 of God's Commandment).

Allah mempertemukan Nabi Musa dengan Nabi Khidir. Selama kebersamaan keduanya, Nabi Khidir melanggar 3 dari 10 perintah Tuhan itu; membunuh anak kecil, merusak perahu dan meruntuhkan dinding milik orang lain (membangun dinding tanpa imbalan padahal sangat butuh). Melalui Khidir Allah memperlihatkan pada Nabi Musa bahwa ada dimensi lain dalam syariatNya selain hukum.

Mahaguru al-Habib M. Luthfi bin Yahya mengatakan, bahwa wali majdzub, Nabi Khidir, -selanjutnya kita mungkin bisa menyebut Gus Mik dll. yang ada dalam setiap generasi- untuk menjaga keseimbangan agar syariat tidak berubah menjadi hukum yang rigid dan mengekang. Ketika Islam diaplikasi hanya sebagai fikih, maka Allah mengutus wali-waliNya yang kadang nyeleneh untuk menjaga keseimbangan antara Islam dan Ihsan.

Saat ini makin banyak orang yang berambisi memformalkan syariat, bahkan atas nama amar ma'ruf nahi munkar, menjadi hakim antara satu dan lainnya di masyarakat. Mereka mendistorsi banyak unsur dari Islam, menafikan bahkan mengingkari, seolah-olah Islam (al-Quran dan as-Sunnah) melulu soal jilbab, jenggot, celana dengan segala rigiditas yang miskin dan kering pengalaman spiritual. 


(Oleh: Ust. Ahmad Tsauri via fanspage IlmuTasawuf.com).

"BAHLUL"



https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=4028989975723817473;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=2;src=postname


"Bahlul" adalah kata yang biasa kita gunakan untuk mensifati orang yang bodoh, tapi dari mana asal kata itu.....?

Dikisahkan, sesungguhnya BAHLUL seorang yang dikenal sebagai orang gila di zaman Raja Harun Al-Rasyid (Dinasti Abbasiyah). Pada suatu hari Harun Al-Rasyid lewat di pekuburan, dilihatnya Bahlul sedang duduk disana. Berkata Harun Al-Rasyid kepadanya :

"Wahai Bahlul, bilakah kamu akan berakal.. ?"

Mendengar itu Bahlul beranjak dari tempatnya dan naik keatas pohon, lalu dia memanggil Harun Al-Rasyid dengan sekuat suaranya dari atas pohon.

" Wahai Harun yang gila, bilakah engkau akan sedar....?"

Maka Harun Al-Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata : "Siapa yang gila, aku atau engkau yang selalu duduk dikuburan....?".

Bahlul berkata : "Aku berakal dan engkau yang gila"

Harun : "Bagaimana itu bisa...?"

Bahlul : "Karena aku tau bahwa istanamu akan hancur dan kuburan ini akan tetap ada, maka aku memakmurkan kubur sebelum istana, dan engkau memakmurkan istanamu dan menghancurkan kuburmu, sampai- sampai engkau takut untuk dipindahkan dari istanamu ke kuburanmu, padahal engkau tahu bahwa kamu pasti masuk dalam kubur, maka katakan wahai Harun siapa yang gila di antara kita...?".

Bergetarlah hati Harun, lalu menangis dengan tangisan yang sampai membasahi jenggotnya, lalu Harun berkata : "Demi ALLAH engkau yang benar, Tambahkan nasehatmu untukku wahai Bahlul".

Bahlul : "Cukup bagimu Al-Qur'an maka jadikanlah pedoman".

Harun : "Apa engkau memiliki permintaan wahai Bahlul....? Aku akan penuhi".

Bahlul : "Iya aku punya 3 permintaan, jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu".

Harun : "mintalah..."

Bahlul : 1. "Tambahkan umurku".

Harun : "Aku tak mampu",

Bahlul : 2. "Jaga aku dari Malaikat maut".

Harun : "Aku tak mampu",

Bahlul : 3. "Masukkan aku kedalam surga dan jauhkan aku dari api Neraka".

Harun : "Aku tak mampu".

Bahlul : "Ketahuilah bahwa engkau dimiliki (seorang hamba) dan bukan pemilik (Tuhan), maka aku tidak perlu padamu".


*Kisah ini dikutip dari kitab yang berjudul عقلاء ﺍﻟﻤﺠﺎﻧﻴﻦ "Orang-orang Gila Yang Berakal"
Tetapi kita menggunakan perkataan BAHLUL untuk mengatakan seseorang itu bodoh sedangkan ia adalah merupakan nama Ulama yang hebat.

"Semoga kita bisa sama-sama mengambil i'tibar dari kisah diatas dan bisa lebih menghargai orang lain"

Monday, May 9, 2016

Syafa'at Pembaca Sholawat


https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=6949577109142931092;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=1;src=link

Dikisahkan ada seseorang yang melakukan perjalanan dengan ayahnya, dalam perjalanannya tersebut ayahnya sakit dan meninggal dunia diperjalanan,yang membuat si anak ini terkejut dari kematian ayahnya, bahwasanya wajah ayahnya langsung berubah menjadi hitam kelam.

Maka si anak makin bertambah sedih atas musibah yang makin besar ini, Maka dia brpikir "seandainya aku minta bantuan kepada penduduk kampung yang ada disekitar sini untuk mengurus jenazah ayahku tetapi aku malu untuk memperlihatkan kepada mereka wajah ayahku yang mnjadi hitam.

Dikarenakan stres yang mendera pikirannya dia pun mengantuk dan tertidur ditempat itu, Maka dalam
mimpinya Dia melihat seseorang manusia yang demikian putih, indah dan tampan, Maka orang tersebut
mendatangi ayahnya yang sedang terbaring jenazahnya dan mengusap wajah orang tersebut dan berubah wajah ayahnya yang tadi hitam menjadi bercahaya dalam mimpinya.

Maka si anak bertanya, "siapa gerangan engkau yang mana dengan berkat engkau Allah ta'ala mengangkat kesulitanku ini?" maka dijawab "Aku adalah Nabimu Muhammad.

"Dahulu ayahmu adalah orang yang banyak berbuat dosa dan kesalahan akan tetapi disamping itu dia
banyak bersholawat kepadaku maka aku simpan ini, dan aku setelah mengetahui dia wafat aku meminta syafa'at kepada Allah Swt dan Allah Ta'ala mengizinkan aku untuk menolong orang ini.

Maka ketika terbangun dia dapati ayahnya telah berubah menjadi putih, dan sejak saat itu si anak selalu
menyibukan dirinya dengan sholawat dan salam terhadap Nabi Muhammad SAW dalam setiap keadaan
apapun, dia berjumpa didengar dia dilihat oleh sebagian para sholihin yang berada di mekkah, itu ulama mekkah melihat dia, dia bertanya, "aku selalu melihat engkau selalu setiap waktu setiap jalan baca sholawat,  ketika tawaf engkau sibuk dengan sholawat,,bahkan saat sa'i engkau sibuk degan sholawat,, apakah engkau tidak tahu apapun kecuali hanya sholawat saja??

Maka dikatakan "sesungguhnya aku punya kisah tersendiri atas
Sholawat Kepada Nabi Muhammad SAW, maka diapun menceritakan kisah sang ayahnya ini.


Sumber : Habib Umar Bin Salim bin Hafidz