Tuesday, December 29, 2015

Sesaat saja

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=1224337038710872314

Coba renungkanlah walau hanya sesaat saja..
Bahwa, kenikmatan yang sesungguhnya adalah sehat wal'afiat, makanlah ketika kau lapar, minumlah ketika kau haus, dan tidurlah ketika kau benar-benar merasa mengantuk.

Janganlah mengharapkan sesuatu yang tidak pasti, karena itu hanya akan membuat diri sakit hati. Cinta memang selalu butuh yang namanya pengorbanan, tetapi jangan hanya karena terlalu cinta segalanya harus di korbankan.

Dunia laksana bayangan, bila di kejar maka ia akan menghindar, dan bila kita menghindar maka ia akan mengejar.

Tak semua hati dapat mencintai dengan sekejap, sedang kau tak tahu kemana arah mata hati menatap. Sementara kaki adalah prajuritnya hati, tak hanya berpijak tapi melangkahpun ia bisa. Indahnya paras akan selamanya fana ketika mata zahir yang menatapnya. Namun tidak dengan mata hati yang selalu dapat menatap dan merasakan "perasaan cinta yang abadi".

Segalanya di ciptakan berpasang-pasangan. Entah sesuatu yang hidup, atau sesuatu hal kejadian apapun itu. Seperti pada awalnya berawal pada awal dan pada akhirnya berakhir pada akhir, bertemu untuk awal dan berpisah untuk akhir, berpisah sebab bertemu dan bertemu ujung berpisah, pada awalnya seseorang berani berkorban dan pada akhirnya seseorang berkorban enggan, benci perpisahan berarti benci pertemuan, mau bertemu tercipta berpisah tak ada, sesal tak lepas dari akhir pertama pasti berakhir, tampak senang bertemu dan tampak sedih berpisah, alangkah bahagia seperti awalnya tak seperti akhirnya.

Jika hidupmu ingin terasa manis, maka ikutilah layaknya pohon tebu,, karena pohon tebu itu seringkali tumbuh dengan batang yang lurus.

Jika hidupmu ingin terasa pedas, maka ikutilah layaknya pohon cabe,, karena pohon cabe itu seringkali tumbuh dengan ranting yang bercabang-cabang.

Jika hidupmu ingin terasa pahit, maka ikutilah layaknya pohon pare,, karena pohon pare itu seringkali tumbuh dengan ranting yang berliku-liku.

Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang hakiki, bahkan kita tak akan pernah tersakiti dan tak ada rasa tuk menghianati. Dia bukan hanya tertanam di hati tapi juga di jiwa yang tertuang dalam raga tujuannya hanya satu yaitu SURGA.


                                                                     -syarif alfarisi-

2 comments: