Monday, December 30, 2019

Melihat Rasulullah SAW Secara Terjaga Sebab Ta'dzim

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


Kisah Ta'dzim Nya Al Imam Hujjatul Islam Assyeikh Al Allamah Abdullah Bin Ahmad Basaudan Ra dengan Habaib

Dulu pernah Assyeikh Abdullah Bin Ahmad Basaudan Ra di datangi oleh salah satu Habaib yang nakal memakai rida' dan berambut panjang.

Assyeikh Abdullah Basaudan bertanya pada nya;
"Siapa kamu??"

Si Habib menjawab;
"Ana Fulan Bin Fulan".

Kemudian Assyeikh Abdullah Basaudan menyambut nya dengan senang hati.

Kebiasaan Assyeikh Abdullah Basaudan ini kalau ada seorang Sayyid datang kepada nya, beliau akan menjamu dan melakukan apapun untuk si Sayyid dengan sendiri nya, tidak memerintah pelayan nya.

Assyeikh Abdullah Basaudan pun melayani nya dengan sesempurna mungkin.

Kemudian Si Habib ini berkata kepada Assyeikh Abdullah Basaudan;
"Aku ingin merokok..!!"

(Padahal Assyeikh Abdullah Bin Ahmad Basaudan ini adalah seorang yang sangat benci dengan rokok, tapi beliau malah mengatakan) :

"Tidak mengapa".

Akhir nya Assyeikh Abdullah Basaudan pun mecarikan rokok untuk si Habib, dan memberikan apapun yang di inginkan oleh si Habib.

Setelah Isya' si Habib ingin tidur, kemudian Assyeikh Abdullah Basaudan mengambil minyak dan memijat kaki Si Habib.

Seusai memijat nya, Assyeikh Abdullah Basaudan berkata :
"Apakah ada yang kurang Wahai Habib??"

Si Habib menjawab :

"Iya, ada yang kurang, itu kuda yang aku tunggangi tadi sedang lelah banget, aku ingin kuda itu kamu pijat seperti aku..!!"

Assyeikh Abdullah Basaudan pun segera keluar menuju kuda nya dan memberi nya minyak kemudian beliau memijat kaki kuda tersebut.

BACA JUGA :


Seusai memijat kuda, Assyeikh Abdullah Basaudan tidur, di dalam tidur nya Assyeikh Abdullah Basaudan melihat Rasulullah Saw mendatangi nya seraya berkata :

"Sesungguh nya kamu telah berbuat ini dan itu dengan Si Habib tadi, maka apa yang kamu inginkan dari ku??"

Assyeikh Abdullah Basaudan menjawab :

"Aku ingin melihat mu secara terjaga (ya'ni secara langsung)..!!"

Rasulullah Saw pun berkata :

"Bukalah matamu..!!"

Tiba-tiba Rasulullah Saw ada di depan Assyeikh Abdullah Basaudan dan mengajak nya bicara.

Setelah itu Assyeikh Abdullah Basaudan keluar menuju kepada si Habib dan duduk di samping nya hingga si Habib bangun.

Setelah si Habib terbangun dari tidur nya, Assyeikh Abdullah Basaudan bertanya kepada nya :

"Bagaimana kamu memasuki waktu pagi??, Semoga kamu tidur nya bisa nyenyak".

Si Habib menjawab :

"Aku tidur dan rasa lelahku hilang, dan aku melihat mu tadi malam memberi minyak dan memijat kuda ku, semoga Allah membalasmu dengan baik".

Assyeikh Abdullah Basaudan berkata :

"Aku tadi malam mendapatkan sesuatu yang begitu agung berkat kamu".

Kemudian beliau menceritakan kejadian nya, (ya'ni melihat Rasulullah Saw secara terjaga / langsung).

"Bagaimana ini bisa terjadi, sedangkan diriku keadaan nya seperti ini (ya'ni nakal dan tidak sejalan dengan leluhur nya), dan aku tidak sholat subuh, maka panggilkanlah tukang cukur (untuk mencukur rambutku yang panjang), dan aku tidak akan pergi dari mu kecuali kalau aku sudah menjadi seperti dirimu dan lebih..!!". (Kata si Habib).

(Si Habib bertaubat dan merubah diri nya dengan drastis dan menjadi orang sholeh berkat Assyeikh Abdullah Bin Ahmad Basaudan Ra)

Di ceritakan oleh Al Habib Al Imam Al Allamah Abdul Bari Bin Syeikh Al Aydrus Ra

Referensi kitab :
Faidhul Kuus Min Anfasil Al Habib Al Imam Abdul Bari Bin Syeikh Al Aydrus.

Karya;
Assyeikh Abdullah Bin Awud Bin Muhammad Arragi Bafadhal Ra.

Halaman;
(80).

Ket :
Al Imam Hujjatul Islam Assyeikh Al Allamah Abdullah Bin Ahmad Basaudan Ra adalah seorang wali besar di negeri Hadhramaut, beliau murid Al Habib Al Imam Al Quthub Umar Bin Abdurahman Al Bar Maula Jalajil, beliau pengarang Hadhrah Basaudan yang sudah tersebar di penjuru dunia, beliau hidup di zaman Al Habib Al Imam Al Quthub Abdullah Bin Husein Bin Thohir & Al Habib Al Imam Al Quthub Abdullah Bin Husein Bilfagih & Al Habib Al Imam Al Quthub Hasan Bin Sholeh Al Bahr Dan lain-lain.

Sunday, December 29, 2019

Inilah Sebabnya Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki Sungkan Dengan Muridnya Yang Faam Al-Athos


Kenapa Abuya Muhammad Al Maliki paling sungkan dengan muridnya dari faam Al Athos? 

Beliau adalah "AL HABIB ALI bin AHMAD bin HASAN AL-ATHOS"
Setelah 40 tahun hilang bersama Nabiyullah Khidhir AS, Beliau bersama Al Habib Gutb Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Abuyya Assayyid Muhamad bin Alwy al Maliki, Al Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al Haddad, Rodhiallahu anhum Ajmain.

Dahulu Njid Abuya Maliki kepingin punya anak laki-laki belum dikasih oleh Allah Ta'ala.
Lalu bertemulah dengan Al Gutb Al Habib Ahmad bin Hasan Al Athos minta doa barokah.
Maka dijawab oleh Al Habib Ahmad bin Hasan Al Athos sebelum berdoa :

"Engkau akan mempunyai anak laki laki, beri nama dia Alwy, Dari Alwy ini keluar keturunan kamu ahli hadist ulama ahlu sunnah wal jama ah yang kuat wali min Auliya Allah. Beri nama dia Muhammad" 

Rodhiallahu anhum Ajmain.⠀

BACA JUGA :


Kata-kata wali Allah terjadi, maka dari itu Abuya Maliki sebelum lahir sudah dibahas oleh Al Habib Gutb Ahmad bin Hasan Al Athos. Maka dari itu Abuya paling sungkan dengan anak muridnya dari faam Al Athos, itu semua disebabkan jaza' dari Al Habib Gutb Ahmad bin Hasan Al Athos.

Wallahu a'lam bishshowab


Al Fatihah buat beliau-beliau Rodhiallahu anhum Ajmain ⠀


اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ⠀

Friday, December 27, 2019

Menyelamatkan Anak Dari Api NERAKA

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


ABUYA SAYYID MUHAMMAD AL-MALIKI
Bercerita...

Dahulu ada seorang wanita bertanya kepada mufti :

"Bagaimana caranya membangunkan anak-anak saya yang sedang tertidur nyenyak untuk sholat Subuh ?" 

Mufti menjawab dengan balik bertanya kepada wanita tersebut :

"Apa yang akan kamu lakukan jika rumah kamu terbakar dan pada saat itu anak-anak kamu sedang tidur nyenyak ?"

Wanita tersebut berkata :

"Saya pasti akan membangunkan mereka dari tidur." 


BACA JUGA :


Mufti menjawab :

"Bagaimana jika mereka sedang tertidur sangat nyenyak ?" 

Wanita itu kemudian menjawab :

" Demi ALLAH! Saya akan membangunkan mereka sampai benar-benar bangun, jika mereka tidak bangun juga, saya akan menarik menyeret mereka sampai keluar dari rumah." 

Mufti kemudian menjawab :

"Jika itu yang kamu akan lakukan untuk menyelamatkan anak-anak kamu dari api dunia, lakukanlah hal yang sama untuk menyelamatkan mereka dari api neraka di akhirat kelak."


Tuesday, December 24, 2019

Inilah 4 Amalan Yang Mendapatkan Ridho Allah Swt


 https://syarifalfarisi.blogspot.com/

Pertama : Bila kamu melihat semut, maka janganlah kamu membunuhnya. Carilah dengan itu ridho Allah, semoga Allah mengasihani kamu sebagai mana kamu mengasihaninya. Kamu ingatlah bahwa ia bertasbih kepada Allah, maka jangan engkau hentikan tasbih ini dengan membunuhnya.

Kedua : Bila kamu nampak burung sedang minum air dari kolam, maka jangan lah kamu lalu di sebelahnya sehingga menakutkannya. Biarkan ia dengan perasaan yang aman. Engkau carilah dengan itu ridho Allah, semoga Allah mengamankan kamu pada hari di mana, nyawa telah sampai di tenggorokan.

Ketiga : Bila kamu hendak mengalihkan kucing yang sedang mengganggu di tengah jalan, elak kan dari membuatnya terkejut. Carilah dengan itu ridho Allah. Semoga Allah memelihara engkau dari kematian yang mengejut.

BACA JUGA :


Keempat : Bila engkau terpaksa membuang sisa atau bekas makanan, jadikanlah niat engkau hendak memberi mahluk lain makan. Carilah dengan itu ridho Allah. Semoga Allah mengkaruniakan engkau rizqi dari jalan yang tak disangka.

Bila engkau berniat menyebarkan perkataan-perkataan ini, niatkanlah dengannya kebaikan, semoga Allah melepaskan engkau dengannya kesusahan dari kesusahan dunia dan akhirat.

Oleh itu, buatlah kebaikan walau sekecil apapun karena engkau tidak akan tahu amalan mana yang dapat memasukkan engkau ke surga Allah SWT seluas langit dan bumi.


[ Syeikh Mutawalli Sya'rawi rahimahullah ]

Monday, December 23, 2019

Filosofi Sebuah Jodoh

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/

Ada yang bilang, jodoh itu tidak akan tertukar, cerminan diri sendiri? Ya, itu benar.

Jodoh itu..

Orangnya sama, Tapi Kualitasnya berbeda (Jangan khawatir jika kita sudah berubah menjadi lebih baik, tapi jodoh kita yang sudah ditetapkan Allah adalah orang yang berlawanan dengan kita atau tidak mencerminkan diri kita.

Allah akan memberi jalan, atau mungkin ketika kita sudah berubah menjadi lebih baik, Allah akan menuntun Jodoh kita menjadi lebih baik (Sama-sama berubah menjadi lebih baik, walaupun terpisah oleh jarak yang jauh)

Saling Melengkapi..

Pernah lihat pasangan suami istri yang suaminya cuek tapi istrinya periang? 
itulah saling melengkapi.

BACA JUGA :


Takdir Allah Tidak Ada Yang Buruk (semua telah tercantum di Lauh Mahfudz).
Pernah ada wanita sholihah di Arab, yang berjodoh dengan lelaki yang bisa dibilang tidak mencerminkan istrinya yang sholihah. Tapi dengan izin Allah dan kerja keras dan doa si wanita sholihah, alhamdulillah lelaki tsb diberi hidayah oleh Allah SWT.

- Tetap perbaiki diri.

- Perbaiki diri selama belum dipertemukan.

- Jangan terlelap godaan syetan, siapa tau pacarmu sekarang adalah jodoh orang lain. Tidak bisa kan kita memastikan pacar kita sekarang adalah jodoh kita?

- Dan tidak usah fokus mendoakan satu nama, karena siapa tahu orang yang sering kita sebut dalam doa adalah jodoh orang lain.


*Wallahu 'alam bisshowab

Sunday, December 22, 2019

Maqam Kasyaf Yang Di Miliki Abuya Ahmad Al-Maliki

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/

Lagi-lagi ini terjadi pada guru kami KH. Nur Hasanuddin (mudirul ma'had Darussa'adah Tumpang) ketika beliau bersama dengan Abuya Ahmad Al Maliky.

Cerita ini terjadi di Madinah tepatnya dimasjid Nabawy masjidnya Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam.

Ketika itu Abuya Ahmad al Maliky sedang majlas (duduk santai) di masjid Nabawy sambil menikmati Qohwah (wedang kopi) dan tidak heran lagi pasti banyak orang yang mengelilingi beliau untuk mengambil barokah dari sisa Kopi yang beliau minum.


Salah satu dari sekian banyak orang yang mengelilingi Abuya adalah KH. Hasanuddin, tetapi beliau duduk lumayan jauh dari Abuya yang mana pasti KH. Hasanuddin tidak akan bisa mendapatkan sisa Qohwah Abuya dikarenakan banyaknya orang didekat dan disamping Abuya Ahmad pada saat itu.


BACA JUGA :


Tetapi, Lagi-lagi KH. Hasanuddin mengatakan dalam hati beliau : "ya Allah... jika memang maqom (kewalian) Abuya Ahmad sama dengan Abahnya (yaitu Abuya Muhammad Al maliky) maka beliau akan memberikan sisa Qohwanya kepada saya". 


MASYA ALLAH... sungguh diluar dugaan Abuya Ahmad langsung mengatakan : "Ta'al ya Hasan... isyrob hadzil qohwah (kesinilah ya Hasan... minumlah kopi ini), padahal jarak antara KH. Hasanuddin dan Abuya Ahmad lumayan jauh.

Abuya tidak memberikan Qohwah itu kepada orang didekat beliau itu pasti karena Abuya mendengar kata hati KH. Hasanuddin.


Inilah kewalian dan keistimewaan Abuya Ahmad yang pasti beliau meniru dari Abahnya yaitu Abuya Muhammad bin Alawy al Maliky.



ﺭﺏ ﻓﺎﻧﻔﻌﻨﺎ ﺑﺒﺮكتهم ﻭﺍﻫﺪﻧﺎ ﺍلحسنى بحرمتهم ....


Friday, December 20, 2019

Rahasia Di Balik Ayat "LAQOD JAA AKUM RASUULUN..."

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/

Diceritakan bahwa pada suatu waktu, Imam Asy-Syibli datang ke majelis Imam Ibnu Mujahid. Begitu melihat Imam Asy-Syibli datang, Ibnu Mujahid segera berdiri untuk menyambutnya, lalu memeluknya dan mencium dahinya.

Melihat kejadian itu, orang-orang bertanya heran: “Kenapa engkau lakukan itu, wahai imam?”

Ibnu Mujahid menjawab: “ Aku bermimpi melihat Asy-Syibli datang ke suatu majelis Rasulullah SAW. Saat itu, beliau sedang duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Asy-Syibli, Rasulullah lalu bangun menyambut Asy-Syibli dan mencium dahinya. Aku heran dibuatnya.

kemudian aku bertanya kepada beliau : "Wahai Rasul, kenapa engkau sampai berbuat seperti itu kepada Asy-Syibli?"


Rasulullah SAW menjawab: "iya, karena setiap selesai sholat fardhu, ia selalu membaca

.
لقد جاءكم رسول من أنفسكم.....الآية
.
hingga akhir surat at-Taubah, dan setelahnya ia membaca sholawat kepadaku “


Thursday, December 19, 2019

Awalnya Ingin Membunuh, Akhirnya Malah Taubat

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


NIAT BURUK WAHABI TERHADAP ABUYA, BERBUAH TAUBAT

Ada seorang wahabi dari kota Riyadh yang berniat ingin membunuh Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani

Ia diperintahkan oleh teman-temannya untuk membunuh As-Sayyid Muhammad dengan imbalan harta yang melimpah. Karena tawaran yang menggiurkan itu ia mengiyakan perintah teman-temannya.

Pada waktu yang direncanakan si wahabi telah berada di Mekkah. Pada saat ta’lim As-Sayyid Muhammad akan diselenggarakan di kediamannya, orang itu telah bersiap-siap bersama dengan banyak murid yang telah menunggu.
Pagar rumah pun akhirnya dibuka, dan orang-orang yang ingin mengikuti pengajian Abuya segera masuk. Anehnya, ketika si wahabi akan memasuki rumah Abuya, hati yang tadinya penuh dengan rasa kebencian yang luber dan amarah yang berapi-api, tiba-tiba lenyap hanya dengan melihat pagar rumah itu.

Subhanallah..

BACA JUGA :


Saat itu ia belum bertemu dengan Abuya, dan ketika ia melihat langsung Abuya untuk pertama kalinya dan mendengarkan untaian-untaian hikmah yang keluar dari mulutnya, ia segera memeluk Abuya sambil menangis sejadi-jadinya, seraya mengungkapkan permintaan maaf yang mendalam.

Dalam hatinya ia berkata, “Bagaimana mungkin sosok Abuya yang lembut yang dihiasi dengan ilmu, hikmah, ketaqwaan, dan kesholehan itu dibenci oleh banyak orang (wahabi)?!”

Sungguh niat buruknya hilang entah kemana, tentu karena berkah As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani.

 La haula walaa quwwata illaa billaah..



[ Musthofa Husain Al-Jufri, al-injaz fii karomati fakhril hijaaz ]

Tuesday, December 17, 2019

Nasihat Lukmanul Hakim Kepada Anaknya Tentang Hidup Terbaik

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


HIDUP TERBAIK


قال حكيم لابنه : يا بني، في حياتك لا تتنازل عن ثلاثة :

Lukman Al-Hakim mengatakan kepada anaknya, "Wahai puteraku jangan lepaskan hidupmu dari 3 perkara :

‏١ - ان تاكل، افضل الطعام.
٢ - وان تنام، على افضل فراش.
‏٣ - وان تسكن، في افضل البيوت.

1. Hendaknya kau makan dari makanan terbaik
2. Hendaknya kau tidur di alas tidur terbaik
3. Hendaknya kau tinggal di rumah terbaik

فقال الابن : كيف لي ان افعل ذلك، ونحن فقراء ؟

Lalu anaknya berkata : "Bagaimana bisa aku melakukan itu semua, sedangkan kita ini kan faqir tak punya harta?"

فقال الحكيم : اذا اكلت فقط عندما تجوع، سيكون ما تاكله افضل طعام.

Maka Alhakim mengatakan : "jika kamu ingin makan maka makanlah hanya disaat kau lapar, sehingga yang kau makan menjadi makanan terbaik"

واذا عملت كثيرا ونمت وانت متعب،‏ سيكون فراشك، افضل فراش.

"Jika kau banyak bekerja sampai kau tertidur dalam kelelahan maka alas tidurmu apapun itu akan menjadi alas tidur terbaik"

واذا عاملت الناس بالمعروف،‏ ستسكن في قلوبهم،‏ وبهذا تكون سكنت في افضل البيوت.

"Dan kau bergaul / berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang baik niscaya kau akan ada dihati mereka dengan inilah kau tinggal / menetap di rumah terbaik (berada didalam hati orang lain dengan kecintaan tulus)"


اللهم صل و سلم على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد

Monday, December 16, 2019

Tidak Ada Perbedaannya Antara Hidup Dan Mati

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/

Apabila seseorang berkata bahwa memohon bantuan kepada Nabi, mengadukan keadaan, memohon syafaat dan pertolongan kepada beliau dan segala sesuatu yang sejenisnya hanya bisa dilakukan di saat beliau masih hidup, adapun jika dilakukan sesudah beliau meninggal merupakan tindakan kufur. Kadang dengan toleran ia mengatakan tidak disyariatkan atau tidak boleh.

Saya jawab bahwa memohon bantuan dan tawassul apabila faktor yang melegalkannya adalah hidup sebagaimana pandangan mereka, maka sesungguhnya para Nabi dalam kondisi hidup dalam kubur mereka. Para hamba Allah yang diridhai juga hidup dalam kubur mereka seperti halnya para Nabi.


BACA JUGA :


Seandainya seorang pakar fikih tidak menemukan dalil atas keabsahan tawassul dan memohon bantuan kepada beliau sesudah wafat kecuali dianalogikan dengan tawassul dan memohon bantuan kepada beliau sewaktu masih hidup niscaya hal ini cukup. 

Sebab, beliau Shallallaahu 'alaihi wa sallam hidup di dunia dan akhirat, senantiasa memberikan perhatian kepada umatnya, mengatur urusan-urusan umatnya atas seizin Allah, mengetahui kondisi umatnya, disampaikan kepadanya shalawat dari umatnya yang menyampaikan shalawat. Dan salam mereka sampai kepada beliau Shallallaahu 'alaihi wa sallam meskipun jumlah mereka banyak.


Sumber : dari Kitab Mafahim Yajibuu an Tushshohah karangan al Maghfur lahu Abuya as Sayyid Muhammad Alwi al Maliki al Hasani.

Sunday, December 15, 2019

Jasad Penghafal Al-Qur'an Utuh Di Dalam Kubur

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


Abuya Muhammad pernah bercerita bahwa di negara Syiria, ada seorang syekh Min Ahlillah yang kesehariannya sibuk mengajarkan Al-Qur'an. Meskipun ia sudah hafal al-qur'an secara keseluruhan di luar kepala, ia tidak pernah lepas dari membawa Al-Qur an. Ke mana dan dimana saja ia berada, Al-Qur'an selalu bersanding indah di tangannya. Sudah semestinya, hal itu menuntut dirinya selalu berada dalam kondisi daimut thaharah (selalu suci dari hadats).

Di masa hidupnya, ia selalu berharap jika nanti ajalnya tiba, ia ingin saat itu sedang berada di kota Rasulullah SAW agar jenazahnya bisa di kebumikan di pemakaman Baqi' al-Ghargad, bersama para sahabat dan ahli bait Rasulillah SAW. Sayangnya takdir ilahi berkata lain. Saat ajalnya tiba, ternyata ia masih berada di negaranya sendiri, yakni Syiria. Tentu saja jenazahnya pun dikebumikan disana, sebab secara rasional, tidak mungkin jenazahnya di pindahkan ke Madinah dengan beberapa alasan berikut : 


1). ia bukan warga Madinah.
2). ia bukan pejabat pemerintah yang punya peranan penting di negaranya.
3). ia bukan hartawan yang mampu membiayai urusan pemakaman di luar negaranya.

Walhasil, dengan beberapa alasan tersebut, cita-cita asy Syekh agar jenazahnya di kebumikan di Madinah tidak dapat terlaksana. Lantas, apakah berarti Allah tidak mengabulkan cita-citanya? Bukankah ia termasuk min Ahlillah wa khossotihi? Untuk mengetahui jawabannya, marilah kita simak kisahnya lagi.


Setelah beberapa tahun dari kepergian asy Syekh ke alam barzakh, Allah menakdirkan salah seorang anaknya mampu memenuhi panggilannya untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah al Mukarramah dan berziarah kepada Rasulullah SAW di Madinatul Munawwaroh.


BACA JUGA :



Di saat ia berada di Madinah, ia menyempatkan diri mengunjungi sebuah toko kitab untuk membeli al-Qur'an. Di antara beragam jenis Al-Qur'an yang terpajang, ia melihat ada satu Al-Qur'an yang ganjil dalam penglihatannya. Al Qur'an itu terlihat agak kotor dan kusut. Didorong rasa penasaran, ia mencoba mengambilnya, lalu membuka lembaran pertamanya. Betapa ia dibuat kaget ketika melihat bahwa nama pemilik Al-Qur'an itu adalah ayahandanya sendiri.

Di satu sisi, ia memiliki keyakinan bahwa Al-Qur'an itu memang milik ayahnya, disisi lain ia bingung, mana mungkin Al-Qur'an ayahandanya berada disini?? Untuk mengobati rasa penasarannya, ia kemudian bertanya kepada si pemilik toko mengenai asal mula ia mendapatkan Al-Qur'an itu. Si pemilik toko lalu memberitahunya bahwa ia membelinya dari seorang tukang penggali kubur di pemakaman Baqi'. Berkat usahanya yang keras dan semangatnya yang tinggi akhirnya ia berjumpa dengan orang itu. Ia lalu menceritakan kronologi ditemukannya Al-Qur'an tersebut. 

"Saya mendapatkan Al-Qur'an itu saat menggali sebuah kubur, yang didalamnya terdapat jenazah yang jasadnya masih utuh dan harum. Ajaibnya, Al-Qur'an itu saya temukan dalam dekapannya, saya mengambilnya lalu menjualnya kepada si fulan (pemilik toko)."Setelah mendengarkan penuturan si penggali kubur, si anak kemudian meminta kepadanya agar bersedia menunjukkan letak kuburan itu dan menggalinya kembali. Setelah di gali, ternyata yang terbaring di kuburan itu betul-betul jenazah ayahandanya. Karena terharu, maka si anak spontan memeluk dan menciumnya.


Subhanallah.. Maha benar Allah bahwa jasad penghafal Al-Qur'an tidak akan hancur di dalam kubur. Dan Maha Suci baginya yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Sungguh, Allah benar-benar mengabulkan keinginan kekasihnya. Meski hal itu tampak mustahil di mata manusia, tapi tidak bagi Allah SWT.

Saturday, December 14, 2019

Rindunya Seorang Pendosa Kepada Rasulullah Saw

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


KISAH SEORANG PERINDU BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW

Ia adalah orang biasa, tak mempunyai banyak ilmu, juga tak memiliki amal ibadah yang istimewa, ia sama seperti kita, Ummat Rasulullah SAW yang meski memiliki niat yang kuat untuk beristiqomah dalam meniti jejak baginda Rasul, tapi apa daya, hawa nafsu dan kelalaian masih sering menjerumuskannya pada lembah-lembah dosa.

Ia begitu berharap kelak bisa memandang dari dekat wajah Kanjeng Nabi, mengecup tangannya, bersimpuh meminta maaf atas dosa-dosa yang selama ini ia lakukan. Atas Sunnah dan kewajiban yang selama ini sering ia abaikan.

Setiap malamnya, Lelaki itu tak pernah tidur kecuali setelah air matanya mengalir karena rasa rindunya ingin berjumpa dengan Rasulullah SAW.

Hingga Suatu malam ia bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia merasa seolah berada di padang mahsyar. Di sana ia melihat kumpulan manusia memenuhi padang mahsyar, mereka saling berdesakan, saling tindih satu sama lain. Semuanya terlihat dalam keadaan sangat bingung. 




BACA JUGA :

Ketika itulah tiba-tiba barisan para malaikat melintas, lalu lewat pula rombongan Rasulullah SAW. Lelaki itu hanya bisa melihat dari kejauhan dan tidak bisa mendekat kepada Rasulullah SAW karena desakan para malaikat yang menghalangi orang-orang untuk bisa mendekat.

Lelaki itu juga tidak bisa mendekat, apalagi berbicara dengan beliau. Maka ia, dalam mimpi itu, berkata kepada orang yang berada di sebelahnya : "Jika kelak kamu bertemu dengan Rasulullah maka sampaikan salamku bahwa aku rindu kepadanya. Dulu di masa hidupku di dunia, aku selalu merindukan Rasulullah. Dan jika aku masuk neraka, sampaikan pula kepada beliau, bahwa aku telah berada di tempat yang layak untukku (neraka), sebagai seorang pendosa.”

Tak lama Setelah berkata demikian, barisan yang melintas tadi tiba-tiba berhenti karena Rasulullah berhenti, kemudian beliau berbalik menuju lelaki itu, Rasulullah tersenyum indah lantas berkata : "Aku tidak akan pernah melupakan orang-orang yang merindukanku.”


• Diceritakan oleh Habib Mundzir Al-Musawa

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم


Friday, December 13, 2019

Kisah Awal Pertemuan Habib Ali Al-Jufri Dengan Habib Umar Bin Hafidz



Kisah Awal Jatuh Hati Alhabib Ali Al Jufri Kepada Guru Mulia Alhabib Umar Bin Hafidz.

Saya dapatkan kisah ini dari Ustadz Ziad Bakhomis dari Alhabib Ali Aljufri ketika datang ke Tarim pada pernikahan putera pertama Guru mulia Alhabib Umar Bin Hafidz.

Alhabib Ali Al jufri ketika di usia belasan tahun mengabdikan dirinya kepada Alhabib Abdul Qodir Assegaf Jeddah yang beliau anggap sebagai salah satu Guru terpenting.

Saat itu pemuda Tarim bernama Alhabib Umar Bin Hafidz datang pertama kali ke Jeddah mengunjungi Al Habib Abdul Qodir.

Singkat cerita ketika sampai di Jaddah, Al Habib Umar datang kepada sebuah barrodah ( seperti kulkas terbuka untuk minum air yang biasa ada dipinggir jalanan arab,lengkap dengan gelas nya yang terikat dengan tali ke mesin pendingin air tersebut ).

Ketika itu Habib Umar mengisi gelas nya dengan air dan kebetulan tali yang mengikat gelas dan mesin pendingin tersebut sangatlah pendek sehingga orang 2 minum dalam keadaan berdiri. Namun tidak dengan Sayyidil Habib Umar ketika itu,beliau berusaha memaksakan dirinya untuk tetap duduk walaupun keadaan sulit untuk itu. Kejadian inilah yang diam diam dilihat seorang anak bernama Ali Aljufri.


BACA JUGA :



Ia kagum dan bertanya langsung kepada laki laki yang baru pertama kali ia lihat itu. " mengapa kau lakukan itu.?". Al habib Umar menjawab :" ia ,ini merupakan SUNNAH Rasulullah dan aku tidak ingin luput dari Sunnah Rasulullah hanya karena seutas tali" .

Di buat kagum dengan jawaban tersebut maka Habib Ali Jufri datang kepada Guru nya Hbib Abdul Qodir dan menceritakan perihal yang terjadi. Maka Guru nya menjawab, " ia adalah Umar Bin Muhammad Bin Hafidz,seorang yang kelak akan memiliki martabat yang agung,kelak kau ikutlah bersama nya.

Sejak saat itu Habib Ali Aljufri kecil mulai jatuh cinta dengan Guru Mulia muda. Cinta karena Allah. Cinta karena satu sunnah Nabi SAW . Terkadang ribuan kalimat yang kita ucapkan akan kalah dengan satu tauladan yang kita contoh kan.


Semoga kita mendapatkan pelajaran berharga dari kisah ini dan membuat kita mulai untuk tidak minum kecuali dalam keadaan duduk.

Thursday, December 12, 2019

KISAH ORANG YANG MENGEJEK SIWAK

 https://syarifalfarisi.blogspot.com/


Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Wushobiy hafidzahullah berkata: “Telah disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah didalam Al-Bidayah wan Nihayah tentang kejadian-kejadian pada tahun 665, beliau rahimahullah berkata Asy-Syaikh Qathbuddin Al-Yunani berkata: “Telah sampai kepada kami bahwasanya seorang laki-laki yang dipanggil dengan Abu Salamah dari daerah Bushra, dia suka bercanda dan berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu

Disebutkan disisinya tentang siwak dan keutamaannya, maka dia berkata: “Demi Allah, aku tidak akan bersiwak kecuali di dubur, kemudian dia mengambil sebatang siwak dan memasukkannya keduburnya kemudian dikeluarkan kembali.”
Berkata Qathbuddin Al-Yunani: “Setelah melakukan perbuatan tersebut, ia tinggal selama sembilan bulan dalam keadaan mengeluh sakit perut dan dubur

Berkata Qathbuddin Al-Yunani: “Lalu ia melahirkan anak seperti tikus yang pendek dan besar, memiliki empat kaki, kepalanya seperti kepala ikan, memiliki empat taring yang menonjol, panjang ekornya satu jengkal empat jari dan duburnya seperti dubur kelinci. Ketika lelaki itu melahirkannya, hewan tersebut menjerit tiga kali, maka bangkitlah putrinya laki-laki tadi dan memecahkan kepalanya sehingga matilah hewan tersebut

BACA JUGA :


Laki-laki itu hidup setelah melahirkan selama dua hari, dan meninggal pada hari yang ketiga. Dan ia sebelum meninggal berkata “Hewan itu telah membunuhku dan merobek-robek ususku.” Sungguh kejadian tersebut telah disaksikan oleh sekelompok penduduk daerah tersebut dan para khotib tempat tersebut. diantara mereka ada yang menyaksikan hewan itu ketika masih hidup dan ada pula yang menyaksikan ketika hewan itu sudah mati.” (Al-Qaulul Mufid, hal. 106-107)

Semoga dengan kisah tersebut menjadikan kita sebagai orang-orang yang mudah dan menerima As-Sunnah dan menjauhkan kita dari sifat meremehkan dan menentang As-Sunnah.
Sungguh Allah telah memberikan peringatan bagi kita:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (63)
“…..maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi ajaran Rasul takut ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.” (An-Nuur: 63).


Tuesday, December 10, 2019

TABARRUK DALAM ARTI KATA MANHAJ ASWAJA

         Abuya Ahmad al Maliki mencium rambut Rasulullah Muhammad SAW


TABARRUK DALAM ARTI KATA MANHAJ ASWAJA

Diambil dari rujukan Kitab Mafahim Yajibu An Tushohih karya Prof.Dr.As Sayyid Alawi al-Maliki al-Hasani Hal.269-270

Banyak orang keliru memahami arti tabarruk , dengan Nabi SAW ,jejak-jejak peninggalan Beliau,keluarga & para Pewarisnya dari para ulama dan wali. Mereka menilai bahwa setiap orang yang melakukan tabarruk telah melakukan tindakan syirik dan sesat sebagaimana kebiasaan mereka menyikapi hal-hal baru yang tidak diterima oleh pandangan mereka dan tidak terjangkau pemikiran mereka.

Perlu kami sampaikan bahwa tabarruk tidak lain adalah bertawasul kepada Allah dengan objek yang dijadikan tabarruk baik berupa jejak peninggalan, tempat atau seseorang.

BACA JUGA :


Adapun TABARRUK dengan orang orang sholeh adalah karena meyakini keutamaan dan kedekatan mereka kepada Allah dengan tetap meyakini ketidak mampuannya memberi kebaikan atau menolak keburukan kecuali atas izin Allah.

Adapun TABARRUK dengan jejak peninggalan-peninggalan (artefak) adalah karena peninggalan tersebut dinisbatkan kepada orang-orang dimana kemuliaan peninggalan itu berkat mereka ia dihormati, di agungkan, dan dicintai karenanya.

Adapun TABARRUK dengan tempat-tempat (situs), maka subtansi tempat itu sama sekali tidak memiliki keutamaan dilihat dari statusnya menjadi tempat, Tempat memiliki ke utamaan karena kebaikan dan ketaatan yang pernah dilaksanakan dan terjadi di dalamnya seperti sholat, puasa, dan semua bentuk ibadah yang pernah di lakukan oleh para hamba Allah di tempat-tempat yang dijadikan objek tabarruk.
.
.