Wednesday, March 2, 2016

Rejeki Itu Banyak Bentuknya

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6350621372319428354#editor/target=post;postID=7071766307298796402;onPublishedMenu=posts;onClosedMenu=posts;postNum=2;src=link

Tempo hari hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko saya (Yeti Haryati) masih penuh gerobaknya, buah­-buah tertata rapi. Kulihat beliau membuka buku kecil, rupanya Al Quran. Beliau tekun dengan Al­-Qur'annya. Sampai jam 10 hujan belum berhenti. Saya mulai khawatir karena sepi tidak ada konsumen datang. Saya keluar memberikan air minum.

Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak…?

Mana masih banyak banget, Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-­mudahan ada rezekinya.. . ”jawabnya. 

“Aamiin, ” kataku.

“Kalau tidak habis bagaimana, Pak? ”. tanyaku.

“Kalau tidak habis ya resiko, Bu.., seperti semangka, melon yang sudah kebuka ya kasih ke tetangga, mereka juga seneng dari pada kebuang. seperti bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus dapat disimpan. Mudah­-mudahan saja dapet nilai sedekah, ” katanya tersenyum.

“Kalau hujan selalu sampai sore bagaimana, Pak? ” tanyaku lagi.

“Alhamdulillah bu… Berarti rezeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan apabila hujan saat mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum. “Dikasih kesempatan berdoa juga rezeki, Bu…”

“kalau tidak dapet uang bagaimana, Pak? ” tanyaku lagi.

“Berarti rezeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rezeki, Bu… Saya tergantung sama Allah.. Apa saja bentuk rezeki yang Allah kasih ya saya syukuri saja. Namun Alhamdulillah, saya jualan rujak belum pernah kelaparan. “Pernah tidak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup mencari apa Bu, yang utama dapat makan agar ada tenaga buat beribadah serta usaha, ” katanya lagi sambil memasukan Alqur'annya ke kotak di gerobak.

“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya dapat jalan.. Terima kasih yaa, Bu…”

Saya terpana… Betapa malunya saya, dipenuhi rasa gelisah saat hujan datang, begitu khawatirnya rezeki materi tidak didapat hingga mengabaikan nikmat yang ada di depan mata.
Saya jadi sadar bahwa rizki hidayah, dapat beribadah, dapat bersyukur dan bersabar adalah jauh semakin lebih berharga dari pada uang, harta dan jabatan.

MANUSIA serta BOTOL Saya, kamu, dan kita (ibarat) hanya sebuah botol.
1. Apabila di isi air mineral, harga nya tiga ribu
2. Apabila di isi jus buah, harga nya sepuluh ribu
3. Apabila di isi Madu Yaman, harga nya ratusan ribu
4. Apabila di isi wangi-wangian chanel harganya bisa jutaan.
5. Apabila di isi air got, botol itu hanya akan dibuang pada tong sampah karena tidak berharga dan tidak ada yang suka.

Botol yang sama namun harga nya tidak sama sebab apa yang terisi di dalamnya adalah berbeda…
Begitu juga saya, kamu dan kita semuanya yaitu sama… sama­-sama manusianya secara wujud… yang membedakan kita pada satu sama lainnya yaitu TAQWA, IMAN & AMAL yang ada dalam diri kita… yang akan mengakibatkan kita bernilai di sisi ALLAH atau kita dipandang hina oleh ALLAH lalu dibuang ke dalam neraka…

"sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah yaitu orang yg paling bertakwa, sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti”

No comments:

Post a Comment