Wednesday, June 15, 2016

Tausiyah Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan Tentang Sifatnya Nabi Muhammad SAW


 

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh..

Kali ini saya akan sedikit mengulas tentang isi tausiyah yang disampaikan oleh Al-Habib Jindan Bin Novel Bin Jindan, yang isinya adalah tentang Sifat-sifat mulia dari Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW. 

Sungguh begitu teramat banyak sifat-sifat mulia baginda Nabi SAW yang patut kita teladani dan kita contoh serta amalkan sehari-hari. Habib jindan berkata dalam tausiyahnya, "Rasulullah SAW adalah seorang yang akhlaknya paling cakep, yang fisiknya paling keren dan paling cakep", makannya kata Sayyidina Ali bin abi thalib, "saya tidak pernah melihat seseorang yang seperti Rasulullah SAW sebelum dan sesudah Rasulullah SAW"

Bahkan Hasan bin Tsabit juga mengatakan, "Yang lebih ganteng, yang lebih cakep gak pernah di lihat oleh mata saya, yang lebih indah dari engkau yaa Rasulullah gak pernah dilahirkam oleh seorang ibu, gak ada yang lebih indah daripada Rasulullah SAW".

Siti halimah pun ketika melihat dan menggendong Rasulullah SAW masih Bayi maka seketika itu pula lah siti halimah langsung jatuh hati, bayangkan saja, ketika bayi (Rasulullah SAW) digendong maka bayi itu langsung menatap dan tersenyum kepada siti halimah. Lalu suami siti halimah mengatakan kepada istrinya saat itu, "cepatlah kau bawa pulang, bayi ini adalah bayi yang penuh berkah".

Rasulullah SAW adalah orang yang akhlaknya paling bagus. Fisiknya paling sempurna. Jika Nabi Yusuf A.S diberikan keindahan, ketampanan, diceritakan ada sebuah Mahluk ciptaan Allah SWT yang bernama KETAMPANAN. Nah dari mahluk yang bernama Ketampanan itulah Nabi Yusuf A.S dikaruniai oleh Allah SWT hanya setengahnya saja. Sedangkan Rasulullah SAW dikaruniai oleh Allah SWT 100% FULL. Oleh sebab itu seorang wanita yang memandang Nabi Yusuf A.S sampai terpotong tangannya, karena keindahan ketampanannya hanya setengah saja. Sedangkan Rasulullah SAW diberikan FULL, lengkap, 1 paket sehingga orang yang memandangnya tidak timbul kontradiksi, tidak timbul efek sampingnya.

Namun Bahkan ada seorang sahabat Nabi SAW yang rela potong lehernya demi Rasulullah SAW. Bayangkan saja salah 1 seorang sahabat ketika perang tiba-tiba dari belakangnya ditombak hingga tembus kedepan dadanya lalu dicabut hingga darahnya mengalir deras sambil ditadangi darahnya itu dengan kedua matanya yang melotot kemudian dilemparkan semua darahnya itu kewajahnya sambil berkata, "Demi Allah, Tuhan pemilik ka'bah aku beruntung..aku begini karena untuk Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW adalah orang yang paling lurus, istiqomah. Kala itu orang Quraisy ingin mencari kesalahan Rasulullah SAW namun mereka berkata, "1 kebohonganpun tidak kami temukan pada diri Rasulullah SAW, bahkan tidak ada 1 kebohonganpun yang keluar dari lisannya Nabi Muhammad SAW".

Sayyidah Siti A'isyah pun mengatakan, "jika ingin membicarakan akhlaknya Rasulullah SAW, akhlak beliau adalah Al-Qur'an (Qur'an berjalan)". Rasulullah SAW juga adalah seorang yang pemaaf, penuh dengan maaf. Kemudian Beliau juga seorang yang gemar meberikan nasihat, memberikan kebaikan pada setiap orang, tidak diam. Jika seseorang mengganggunya atas nama diri pribadinya maka ia akan memaafkan. Tapi jika sudah menyinggung urusan ajaran agama ia katakan "Tidak" ini adalah ajaran Allah SWT. Selama menyangkut urusan pribadinya, entah di caci dan dihina maka Beliau Nabi SAW masih bisa memaafkannya. Tapi jika sudah menyangkut haknya Allah SWT maka jangan main-main.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan, "apabila seseorang yang melihat Rasulullah SAW keluar tiba-tiba atau bertemu tiba-tiba dijalan spontan dia akan gentar, tetapi jika sudah duduk bareng, berkumpul bareng, menatap senyumnya serta mendengarkan bicaranya Rasulullah SAW maka saat itu juga mereka langsung jatuh cinta kepada Nabi Muhammad SAW".

Jika kita bayangkan saat ini, sesungguhnya jarak antara zaman sekarang dengan zaman Rasulullah SAW adalah kurang lebih 15 abad 1500 tahun jaraknya, tetapi ketika kita sedang menyebut nama Rasulullah SAW saja maka begitu terasalah rasa cinta ini kepada-nya. Seseorang yang memandang wajahnya Rasulullah SAW maka ia tidak akan kenal yang namanya sial lagi.

Semoga sekelumit kisah tentang sifat-sifat Rasulullah SAW diatas bisa menambah rasa cinta kita kepada Beliau. Semakin membuat kita cinta kepada majelis ilmu. Dan kita bisa sama-sama menjalankan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.


No comments:

Post a Comment